Tual/Malra,Maluku- Sejumlah Organisasi Kemahasiswaan,Pemuda Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara hari ini menggelar aksi turun jalan menolak Deklarasi #2009 Ganti Presiden dan rencana kedatangan Ratna Sarumpaet, di Bumi Evav, Kepulauan Kei, Senin, (10/9/18).
Pantauan Intim News, Aksi turun jalan hari ini dilakukan di tiga lokasi berbeda, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)Tual dipusatkan di Pertigaan Wearhir Kota Tual,Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dipusatkan di Pertigaan Lampu Merah Ohoijang Malra, serta Pemuda Desa Taar, menggelar aksi yang dipusatkan di Perempatan UN Wartel Kota Tual.
Ketua Presidium Persatuan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia, (PMKRI), Malra, Damianus Gerenz Ohoiwutun, dalam realisnya menyampaikan, aksi turun jalan terkait Isu yang berkembang saat ini dan Kegiatan Deklarasi Dengan Topik #Ganti Presiden 2019 serta akan hadirnya Ratna Sarumpaet di bumi Larvul Ngabal Malra dan Tual.
“Menurut kajian kami, guna menghindari pertikaian serta dokritan yang nanti memicu perpecahan di bangsa ini sampai di daerah kei ini serta hal-hal yg dapat merusak kebersamaan persaudaraan serta nilao etika yg ada, maka kami PMKRI menolak kehadiran Ratna Sarumpaet di daerah ini”, tandasnya.
Lanjutnya, Negara memberikan kebebasan kepada setiap warga Negara namun perlu dipahami dan dilaksanakan dengan penuh etika yang bermartabat guna menuju Indonesia yg adil dan jujur.
Sudah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai elemen bangsa tetap harus menjaga dan merawat pancasila guna NKRI yg dicetuskan tgl 17 agustus 1945 tetap satu, utuh, dan Berkeadilan.
Siapapun yang menjadi Presiden nantinya merupakan Presiden kita, sehingga kami menyatakan sikap kami tetap mengawal proses Pemilu Presiden, agar tdk trjdi hal” yg kemudian dapat merusak kehidupan berbangsa di Indonesia juga kehidupan orang basudara di bumi Larvul Ngabal ini.
Hal senada datang dari Ketua Cabang PMII Tual, Abas Wahid Rabrusun, yang ditemui disela-sela aksi tersebut, dikatakannya, aksi turun kejalan hari ini karena keterpanggilan hati nurani, dan menurutnya ini sudah melalui kajian yang cukup matang dari tingkat komisariat dan cabang organisasi PMII sendiri.
“Aksi yang kami lakukan ini memiliki tujuan, yang pertama yakni berbicara tentang # 2019 Ganti Presiden, dan yang kedua Kami menolak kedatangan Ratna Sarumpaet di bumi Larvul Ngabal,”ungkapnya.
Mengapa kami harus turun dan melakukan aksi penolakan ini, Rabrusun, menjelaskan, jika berbicara soal ganti Presiden 2019, menurut saya ini terkesan dipaksakan, dan sangat menyinggung kami, kenapa karena Presiden adalah Cover Bangsa, dan didalamnya terdapat Pemerintahan dan Masyarakat, dan menurut hemat kami hal itu dilakukan dengan tujuan untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa, karena kemungkinan besar itu sengaja dibuat untuk meronrong sistim pemerintahan yang ada saat ini.
“Selaku pemuda dan Mahasiswa aksi ini kami lakukan karena kami juga memiliki tanggungjawab untuk menjaga keutuhan Negara ini, lebih khusus daerah Kami. Kenapa kami harus menolak kedatangan Ratna Sarumpaet, karena berdasarkan kajian dan Biografi yang kami pelajari terhadap yang bersangkutan, kami khawatir daerah Kota Tual dan Malra akan kemasukan virus yang negatif. Karena seperti kita ketahui, kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, memiliki tatanan adat dan budaya serta kehidupan yang harmonis dalam bingkai kehidupan Ain Ni Ain,”tambahnya.
Rabrusun juga mengancam,jika aksi turun kejalan hari ini tidak ditanggapi secara bijak,dan yang bersangkutan (Ratna Sarumpaet) bersikeras untuk datang, maka kami akan melakukan aksi pemboikotan terhadap Bandara Ibra,dengan jumlah dan massa yang lebih besar nantinya.
Sementara itu, Jarles Taranten koordinator aksi Pemuda Desa, Taar menegaskan, menolak dengan tegas ke datangan Ratna Sarumpeat dan Deklarasi #2019 Ganti Presiden, dan jika dipaksakan mereka akan duduki Bandara Karel Sadsuitubun Malra dan “sasi” semua Instansi yang berada di atas petuanan Taar.
Aksi turun jalan dengan membawa pamflet-pamflet bertuliskan,satu hati Indonesia “Peace” Kota Tual untuk Indonesia, tolak provokator ke Bumi Larvul Ngabal, menolak kehadiran Rombongan Ratna Sarumpeat di Bumi Larvul Ngabal, serta menolak deklarasi #2019 Ganti Presiden di Bumi Larvul Ngabal.(IN-09).
