Ambon, Maluku– Komunikasi sosial untuk memupuk tali silatuhrahmi antara TNI dengan komponen masyarakat, dilakukan oleh Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 151/Binaiya dengan melakukan tatap muka bersama masyarakat yang ada di Pulau Saparua, Makoramil 1504-03/Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (6/8/2018).
Informasi yang dihimoun INTIM NEWS, melalui Paur Pord Penerangan Korem 151/Binaiya, Lettu,Inf Dayat Sumpena, melalui pesan selulernya, Selasa (7/8/2018), menjelaskan dalam tatap muka bersama masyarakat Desa Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, yang berlangsung pada Senin kemarin (Senin-red) Danrem 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru, menyampaikan baru saja terlaksana penukaran Satgas dari Yonif R 515/UTY yang digantikan oleh Satgas Yonif 711/Raksatama.
Untuk itu dengan adanya pergantian ini agar Satgas baru dapat menyesuaikan dan perlu bimbingan dari bapak-ibu tentang kondisi dan adat istiadat yang ada di wilayah Maluku khusus nya Pulau Saparua yang mungkin berbeda dengan tempat yang sebelumnya mereka tempati.
“Bangun kekompakan dan Ikatan Persatuan dan Kesatuan yang Solid, sehingga masyarakat menjadi bangga mempunyai Aparat Keamanan yang dapat diandalkan dalam segala keadaan dalam menjalankan tugas dan pengabdian bagi Negeri ini,’’ungkap Danrem.
Perwira menengah TNI AD berpangkat tiga melati itu, berharap keharmonisan dan kekompakan anggota TNI/Polri yang ada di Desa Saparu terus dijaga demi terciptanya kondisi keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ada di Pulau Saparua.
“Anggota TNI dan POLRI yang berada di Pulau ini diharapkan supaya tetap hidup dalam kekompakan serta tampil beda dalam melaksanakan tugas yang akhirnya dapat membawa dampak Positif bagi Satuan dan Masyarakat serta bangun kekompakan dan Ikatan Persatuan dan Kesatuan Yang Solid, sehingga Masyarakat menjadi bangga mempunyai Aparat Keamanan yang dapat diandalkan dalam segala keadaan dalam menjalankan Tugas dan Pengabdian bagi Negeri ini,”Harapnya
Dikatakannya, kita perlu ketahui, wilayah Maluku yang sebagian besar yang merupakan wisata perikananya tetapi belum memberi dampak positif pada masyarakatnya atau bisa dikatakan kita lambat untuk maju.
“Selaku Putra Maluku,saya melihat memang anak muda yang ada di semua negeri yang mungkin tidak paham terhadap aturan-aturan dan juga kesepakatan-sepakatan di mana generasi muda ini memang sangat belum cukup luas yang istilahnya dangkal. Jadi salah siapa ini bukan jadi salah siapa-siapa ini salah kita semua yang belum memberi memberi wawasan yang cukup pada generasi muda untuk mencapai masa depannya.Terkadang kita semua masih terkukung dengan kebiasaan-kebiasaan adat yang lama dan turun-temurun tapi tidak diikuti dengan perkembangan zaman yang ada wawasannya,” Ungkapnya
Dirinya, juga menghimbau kepada masyarakat Pulau Sapurua, kedepan Pulau Saparua benar-benar bisa menjadi negeri yang berdamai kompak dengan satu sama lain dan dapat menjadi contoh yang baik.
Dalam.kunjungan dan tatap muka dengan masyarakat Pulau Sapurua, pada Senin (6/8/2018),Danrem 151/Binaiya didampingi langsung oleh Dandim 1504/Ambon, Letkol Inf Fendri N. Ramita, Danyonif 711 / RKS, Letkol Inf Fanne Pantouw, Danramil 1504-03/ Saparua, Mayor Inf Suandi Elys, Paur Pord Penrem, Lettu Inf Sumpena. (IN-07)
