Malteng,Maluku- Perlahan namun pasti sejarah pembentukan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng)sejak diresmikan oleh Ir Soekarno,musnah dan hilang dari histori.
Jejak historis Kota Kabupaten tertua di Maluku itu kini tengah di babat. Ironinya pembabatan itu di lakukan sendiri oleh pemeritah melalui Dinas Tata ruang dan lingkungan hidup, yang kabarnya hanya dengan alasan “ ini Perintah Bupati”.
Benar atau tidak alasan itu,namun demikian langkah menebang pohon Mahoni yang di tanam para pendiri kota Masohi termasuk Bupati Pertama,Kabupaten Maluku Tengah, Abdullah Soulissa, di area pemukiman warga,Rumah Rakyat Kelurahan Namaelo, sebagai bentuk tanda atau monument hidup Kota Masohi itu kini terus di babat rata dengan tanah.
Jhoni,salah satu warga Rumah Rakyat menyayangkan penebangan pohon Mahoni di seputar tempat tinggalnya itu. Menurutnya informasi awal yang mereka terima bukan penebangan malainkan hanya pemangkasan.
“Pohon Mahoni bisa kita sebut situs sejarah. Nilai historisnya sangat kental dengan di mulainya pembangunan kota kabupaten ini. Sebab selain peletakan batu pertama pembangunan Kota Masohi, oleh pak Soekarno, kegiatan lanjutannya adalah pembangunan kota yang di tandai dengan penanaman pohon Mahoni yang sekarang mereka tebang itu ”Tandasnya, Rabu (8/9/2017)
Dia mengatakan pohon Mahoni yang melingkat RT 04 dan RT 05 Kelurahan Namaelo itu, adalah sisa jejak pembangunan Kota masohi. hal ini sebab semua bangunan awal pembangunan kota sejak tahun 1957 silam sudah di bongkar dan di ganti bangunan baru
“Kami tidak sepakat dengan langkah ini, sebab pohon mahoni yang ada saat ini adalah sisa dari jejak pembangunan Kota Masohi tahun 1957 silam, gedung seperti Sabain Latale, Kantor Bupati Maluku tengah yang lama,Gedung sekolah dan lain sebagainya sekarang sudah hancur. Masa sekarang ini mereka mau menghabiskan lagi Monuman hidup ini”Tegasnya.
Dia menyesalkan sikap pemerintah Kabupaten melalui Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup itu. Sebab tanpa sosialisasi dan langkah pendekatan lainnya mereka langsung menebang 4 pohon Mahoni sekarang ini.
“Ini bukan saya sendiri. Kami semua warga lingkungan Kompleks Mahoni menolak penebangan pohon mahoni sekarang ini. pohon ini kita jaga dan rawat mulai darti orang tua kami sampai dengan sekarang. Belum lagi dampak lingkungan warga di sekitar pemukiman ini sangat bermanfaat, olehnya sebaiknya Pak Bupati menghentikan penebangan Mahoni yang menjadi satu satunya sisa jejak pembangunan awal kota masohi itu”Harapnya
Dia menegaskan warga akan menggalang dukungan semua pihak untuk mengentikan penebangan pohon mahoni itu.
“Kita semua menolak hal ini dan kami akan menggalang dukungan untuk meminta bupati menghentikan penebangan pohon Mahoni,”Tukasnya.(IN-18)
