Ambon,Maluku- Tubuh kekar,berhati mulia dibalik seragam loreng prajurit Kodam XVI/Pattimura, yang masih bersemangat menjalankan misi kemanusian melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana, dengan memberikan pendampingan kepada Warga Suku Mausu Ane, yang pernah mengalami musibah kelaparan di pedalaman hutan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagai bagian dari Tentara Rakyat, kepedulian terhadap penderitaan rakyat, menjadi sebuah keterpanggilan hati para Prajurit Pattimura, untuk terus melakukan perubahan bagi masyarakat penghuni Hutan Seram Utara itu.
Persoalan pola hidup yang tak beraturan dan tidak sehat diubah secara perlahan melalui pendampingan oleh Satgas TNI dan Ibu-Ibu Persit Koramil 1502-05/Wahai.
Selain itu, Kodam XVI/Pattimura, juga harus melakukan sejumlah peningkatan kualitas infrastruktur di kamp Penampungan, di Dusun Siahari, Desa Morokay, Kabupaten Malteng seperti tempat penyimpanan bahan makanan, dapur memasak, tempat belajar, kamar mandi, MCK, penampungan air bersih, saluran air bersih dan Pelayanan Kesehatan.
Pendampingan dilakukan juga oleh sejumlah tim yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Pertanian.
Persoalan bahasa dengan ragam dialek pun kerap kali menyulitkan dalam melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat, tapi Satgas TNI dan ibu-ibu Persit Koramil 1502-05/Wahai telah menyusun strategi edukasi dan sosialisasi yang mudah dimengerti warga suku Mausu Ane.
Peningkatan infrastruktur dan edukasi kepada masyarakat Suku Mausu Ane agar bisa memperoleh kualitas hidup yang lebih baik sangatlah penting.
“Kami akan selalu melakukan pendampingan dan evaluasi kepada masyarakat Suku Mausu Ane, karena mereka tidak akan kami tinggalkan begitu saja,” ungkap Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane (Dandim 1502/Masohi) Letkol Inf Hari Sandhi Chrishandoko,Senin (6/8/2018). (IN-07)
