Ambon,Maluku- Bertujuan merangkul komunitas literasi yang luput dari perhatian Pemprov Maluku, Kantor Bahasa Maluku menggelar kegiatan yang bertajuk” Pelatihan Literasi Bagi Komunitas Baca di Maluku”,yang berlangsung di New Mulia Hotel,Jalan Rijali, Kecamatan Sirimau.pada Kamis, (5/7/2018).
Kegiatan pelatihan itu diikuti oleh 50 Peserta dari 17 komunitas literasi, seperti, Wanita Penulis Indonesia Cabang Ambon, Rumah Pintar Tulehu, Hikayat Tanah Hitu,Rumah Kita Hila, Komunitas Mata Kita Maluku, Forum Lingkar Pena Ambon, Rumah Baca Asma Nadia, Bengkel Sastra Maluku dan komunitas lainnya.
Dalam kegiatan pelatihan yang dilangsungkan dari 4 -6 Juli 2018 itu, peserta pelatihan akan disajikan materi dari sejumlah Narasumber seperti , DR Asrif M. Hum (Kepala Kantor Bahasa Maluku ),DR Fairul Zabadi (Kepala Kantor Bahasa Sumatera Utara ), Faridika Darman S.S ( Staf kantor Bahasa Maluku ) dan Rudi Fofid (Seniman Sastra Maluku ).
Kepala Kantor Bahasa Maluku ,DR Asrif M Hum, saat ditemui INTIM NEWS, disaat rehat kegiatan menyatakan, dengan kegiatan ini, diharapkan dapat merangkul komunitas -komunitas literasi yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dengan struktur organisasi yang belum mapan, sehingga perlu didampingi dan dibantu agar dapat berkembang.
Ditambahkan Asrif, pendampingan bertujuan agar komunitas literasi yang selama ini telah berproses bagi peningkatan Sumber Data Manusia (SDM) Maluku, dengan Iklas dan tanpa dispensasi dapat tepat sasaran dan memenuhi target.
“Mereka yang telah membaktikan diri untuk kegiatan ini,dengan komitmen untuk memperkuat pengetahuan masyarakat, dengan berkomitmen untuk kegiatan literasi, harus dibantu agar perjuangan mereka lebih jitu dan tepat sasaran” ungkap Asrif
Menurut Asrif, perekrutan komunitas literasi sebagai peserta, hanya dilakukan lewat pemantauan kegiatan Mereka di media sosial, kemudian dihubungi sehingga Mereka bisa dihadirkan di kegiatan ini, “sebagian besar dari Mereka belum pernah saya jumpai” tukasnya.
Menurut Pria yang sangat konsern dengan keunikan budaya Maluku Ini, lewat kegiatan ini diharapkan para peserta pelatihan dapat menjadi instruktur, sehingga dapat menularkan ilmu pengetahuan yang didapatkan kepada masyarakat luas.”misalnya saat mereka pulang kampung ada masyarakat yang menggerakkan literasi maka mereka akan berperan jadi corong ” kata Asrif.
Asrif juga berharap, setelah selesai pelatihan akan juga di bentuk forum bagi Komunitas literasi Maluku, yang diperuntukan bagi wadah silahturahmi dan tempat tukar pengalaman bagi penggiat literatur Maluku, juga sebagai wadah lahirnya karya- karya yang menggambarkan keunikan karakteristik budaya Maluku.
Bahkan menurut Asrif, jika hanya lima peserta dari 50 Peserta yang menjadi instruktur, itu sudah sangat luar biasa”Harapan Saya kalau dalam kegiatan ini ada 10 persen saja yang giat dan gigih memperjuangkan literasi itu sudah luar biasa” kuncinya. (IN/NK)
