Kota Tual, Maluku – Nasib malang menimpa ibu Aminah Matdoan (46 tahun), dan ketujuh anaknya. Suami tercinta, Almarhum Djamaluddin Matdoan yang menjadi tumpuan keluarga harus berpulang, sekitar 2017 lalu, kini cobaan berat kembali menimpa Ibu Amina yang hampir berusia setengah abad itu.
Rumah yang menjadi tempatnya berteduh yang berada di jalan utama Wearhir Kota Tual, Sabtu dini hari tadi, (28/7/2018) pukul 3,20 wit, dilalap si jago merah.
Kini ibu Amina dengan ketujuh anaknya sementara harus menumpang dirumah tetangga. Anak bungsu ibu Amina kini baru berusia 8 Tahun.
Adapun kronologi kejadian yang dihimpun media ini, saat itu Ibu Amina Matdoan, sempat terbangun dan mengisi daya baterai pada handphone miliknya.
“Saya terbangun dari tidur sekitar jam 1, 30, pagi, dan kondisi rumah biasa saja, langsung cas hp di kamar dan kembali melanjutkan tidur,”cerita ibu Amina.
ibu Amina kembali terbangun dari tidurnya dan sempat mencium bau menyengat seperti kabel yang terbakar dari dalam kamar tidurnya.
“Sekitar jam 3,20, pagi saya mencium bau menyengat seperti kabel yang terbakar, dan langsung keluar dari kamar, dan saya kaget tiba-tiba dibagian ruangan makan atas plafon sudah terbakar semua, akhirnya saya histeris teriak anak anak bangun bangun rumah terbakar, dan kami semua langsung lari keluar rumah dengan pakaian yang melekat di badan,” cerita ibu Amina menahan air mata.
Dia menduga penyebab kebakaran akibat korsleting lisrik.
“Saya merasa ini akibat korsleting listrik, karena sumber api dari lemari pendingin (kulkas) yang ada di ruang makan, dan langsung merembet ke plafon rumah, karena kulkas langsung rusak dan hancur sama sekali,”jelasnya.
Ibu Amina sempat berusaha untuk kembali masuk kedalam rumah saat kobaran api sedang membesar agar menyelamatkan barang berharga miliknya namun api terlanjur membesar.
“Saat sudah diluar rumah menyelamatkan anak-anak, saya berusaha memberanikan diri untuk kembali masuk kedalam rumah, hanya saja api sudah semakin membesar dan saya hanya bisa mengambil tas jinjing sambil terus berteriak minta tolong,”ungkapnya.
Kami terus meminta tolong namun kebanyakan warga yang datang hanya berdiri menonton sambil mengabadikan momen kebakaran itu melalui handphone seluler.
“Saya terus berteriak minta tolong tapi warga yang datang bukanya membantu memadamkan api saat api belum membesar, tapi justru malah berdiri nonton sambil ambil gambar,” ujar ibu Amina menahan kekecewaan.
Keluarga tidak sempat menyelamatkan barang barang berharga karena api begitu cepat melalap isi rumah dan langsung rata dengan tanah.
“Saya dan anak-anak hanya bisa lari keluar tanpa bisa mengambil barang-barang berharga, kini hanya tersisa pakayan yang kami pakai dan sisa puing bangunan,” ucapnya sedih.
Selanjunnya Api dapat dipadamkan setelah salah satu warga, Saleh Matdoan, yang tinggal bersebelahan dengan Ibu Amina, mendatangi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tual dan melaporkan kejadian tersebut.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tual, langsung bereaksi cepat karena ditunjang dengan lokasi rumah yang berada tepat didepan jalan utama, dan akhirnya api dapat dijinakan setelah dibantu 1 Unit Armada Damkar Kota Tual dan Satu Mobil Tanki Air milik TKBM Pelabuhan Tual dan warga, sebelum api menjalar ke rumah warga lainnya. (IN-09).
