Ambon, Maluku– Terbatas dengan kehidupan keluarga yang pas-pasan, tidak mengurunkan niat Grizli Litay, untuk bersaing dengan ratusan anak lainnya yang berasal dari keluarga pejabat TNI Polri dan PNS yang sama sama mengadu nasib dalam mengikuti seleksi Taruna Akpol 2018.
Terlahir dari kelauraga Polisi dari pasangan Aiptu Nolly Litay yang keseharian bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bbabinkamtibmas) pada kelurahan Kudamati Polsek Nusaniwe, Polres P. Ambon dan Pp Lease Polda Maluku dan Ibu Syiane Abraham Litay, membuat calon siswa Taruna AKPOL ini terus berjibaku mengejar cita-citanya sebagai sebagai seorang calon siswa Perwira pertama Polri.
Dibarengi dengan semangat, kerja keras dan restu dari kedua orang tuanya,perjuangan Grisly Litay dalam mengikuti seleksi calon siswa Taruna AKPOL, membawa dirinya berhasil lolos sebagai Casis dengan nomor seleksi 1901 dari Panda Maluku berada dalam 250 daftar nama yang dinyatakan lulus terpilih.
Informasi yang dihimpun INTIM NEWS, dari Kabid Humas Pilda Maluku, Kombes Pol Mohamad Roem Ohirat, Jumat (28/7/2018), mengungkapkan, Casis Taruna AKPOL, dengan nomor seleksi 1901 dari Panda Maluku, Grisly Litay, akhirnya dinyatakan lulus Panitia Pusat seleksi Taruna Akpol tahun 2018 pada Jumat (27/7/2018) bertempat di gedung Cendikia Kompleks Akpol Semarang yang menyisakan 360 orang calon Taruna sampai ke tahap akhir, dan oleh karena kuota untuk pendidikan tahun ini hanya 250 orang maka sisanya 110 orang harus digugurkan atas dasar perankingan nilai.
” Sesat setelah pengumuman, ayah dari Casis Taruna AKPOL dari Panda Polda Maluku, Aiptu Nolly Litay, dihubungi oleh anaknya Grizly Litay lewat telpon, terdengar suara Noly yang terisak karena menahan tangis bahagia.Sebagai bentruk dukungan dari Polda Maluku dan perjuangan keras dari sang anak, Bhintara Tinggi yang keseharian bertugas sebagai anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nusaniwe itu, menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Kapolri Tito Karnavian, AS. SDM Kapolri Irjen Pol Arif, Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto, Karo SDM Polda Maluku KBP Harvin Raslin dan segenap panitia lainnya yang telah melaksanakan seleksi ini dengan jujur dan adil. Sebagaimana di janjikan dari awal bahwa seleksi penerimaan calon anggota Polri baik dari sumber AKPOL, Sarjana, Bintara, dan lainnya akan di diselenggarakan dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis(BETAH),” tutur Kabid Humas.
Selain itu Aiptu Nolly Litay,yang dikonfirmasi INTIM NEWS,melalui telephone selulernya,Sabtu(28/7/2018),mengungkapkan rasa bangga dan bersyukur atas keberhasilan dan kesuksesan yang berhasil diraih putranya (Grisly Litay) yang lulus sebagai Calon Taruna AKPOL 2018.
Diririnya bahkan, mengisahkan sejumlah kisah sang anaknya, sebelumnya mengikuti seleksi calon siswa Taruna AKPOL Polri tahun 2018 yang diselengggaran oleh Polda Maluku.
Pada tahun 2017, Grizly ikut dalam seleksi penerimaan Taruna Akpol melalui Panda (Panitia Daerah) Polda Maluku, namun Grizly gagal pada seleksi tingkat Panda karena nilainya pas pasan sehingga gagal lolos ke tahap selanjutnya.
Setelah mengetahii anaknya gagal dalam seleksi AKPOl 2017, sebagai orang tua, dirinya sangat pesimis untuk Grizly jadi anggota Polri apalagi melalui seleksi Akpol, sehingga menyuruh Grizly untuk kuliah saja dan hal ini dituriti Grizly sehingga ikut dalam seleksi menjadi Mahasiswa UGM dan diterima sebagai Mahasiswa Program studi Bahasa Inggris.
“Grizly kuliah namun uring uringan karena sebenarnya Ia kuliah hanya untuk menyenangkan orang tuanya sementara niatnya untuk menjadi anggota Polri tetap tidak surut. Di selah selah kuliah Grizly justru mempersiapkan fisik dan kursus untuk persiapan tes Polri lagi. Tanpa sepengetahuan dari saya dan ibunya, pada bulan Maret 2018, Grizly kemudian pulang ke Ambon dan menyampaikan Ia telah cuti dari kampus dan hendak ikut seleksi Akpol,” Ucapnya
Lanjut dikisahkan, sebagai orang tua dirinya bahkan sangat kecewa dengan langkah yang diambil Grizly yang telah meninggal studinya sebagai seorang Mahasiswa UGM Program studi Bahasa Inggris dan memilih untuk mengikuti seleksi Calon Taruna Polri tahun 2018 yang dilakukan oleh Polda Maluku.
“Bukan karena saya tidak mau anak saya jadi anggota Polri, tapi saya berpikir realistis, apakah Grizly mampu bersaing dengan anak anak lain, namun karena Grizly tetap ngotot ya Saya harus merelakan dan mendorong dan memberikan motivasi serta siang, malam selalu berdoa kepadaTuhan, serta tak lupa saya menjalankan amanah profesi saya sebagai Bhabinkamtibmas. Dengan rela dan ikhlas sambil berharap berkah dari Tuhan YME. Dan puji syukur kepada Tuhan bahwa Grizly diterima menjadi Taruna Akpol, ini berkah yang luar biasa,” Ungkapnya
Dirinya berpesan, anak anak Maluku banyak yang ingin menjadi anggota Polri baik Bintara maupun Akpol, namun banyak dihantui perasaan, bahwa masuk menjadi anggota Polri harus bayar dan harus punya koneksi Pejabat tinggi.
“Ini persepsi yang salah dan tidak benar hal ini terlihat dari perjuangan Grizly, kalau mau bilang kenal Pejabat, sementara anak anak pejabat juga banyak yang ikut dan tentunya pasti mereka memiliki koneksi yang banyak dan lebih tinggi, kalau mau bilang pakai duit/ uang, silahkan lihat kehidupan keseharian saya yang hanya untuk makan minum pas pasan. Perasaan dan persepsi demikian semuanya tidak benar dan bohong. Bapak Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto dan jajaran sudah berjanji untuk melaksanakan seleksi secara transparan dan adil dan itu tidak sekedar janji tapi bukti nyata, oleh karenanya saya berharap masyarakat Maluku agar hilangkan perasaan yang selalu menghantui dan tidak benar tersebut, ” Tandasnya. (IN-07)
