Pemerintahan

Eksploitasi Dan Kekerasan Perempuan Dan Anak Kerap Terjadi

AMBON,MALUKU- Eksploitasi serta kekerasan kerap terjadi terhadap perempuan dan anak-anak, baik di wilayah domestik maupun publik . Dalam situasi demikian, maka perbedaan diskriminasi dan ketidakadilan gender tumbuh dengan suburnya.

Hal ini diungkapkan A. G. Latuheru selaku Sekretaris Kota (Sekot) Ambon,saat membacakan sambutan  Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, pada kegiatan Sosialisasi Kesetaraan Gender Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pelantikan Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Ambon, periode 2018-2021, yang terlaksana  di Marina Hotel, Kamis (12/07/2018).

Dijelaskannya, perempuan adalah pendidik utama dalam keluarga.Oleh karena itu,ia wajib memanifestasi keluarganya secara baik dan bijaksana, sehingga anak-anaknya akan berhasil dan bermanfaat di kemudian hari.

 “Hal tersebut dilakukan dengan memberikan pendidikan moral yang baik, karena anak-anak yang dilahirkan dan dibesarkan dengan pendidikan moral yang baik, akan tumbuh menjadi generasi muda yang nantinya akan memimpin dan membawa daerah bahkan negara ini ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Latuheru menyebutkan, seperti diketahui bersama,  di dunia barat ataupun timur, perkembangan peradaban manusia tumbuh dalam lingkup Budaya Ideologi Patriarki.

 37022235_267338464040682_7225164650151673856_n

“Di negara-negara barat yakni, Amerika Serikat dan Eropa Barat, budaya tersebut terlebih dahulu terkikis sejalan dengan perkembangan teknologi, demokrasi dan yang lainnya serta mendudukan persamaan dan keadilan sebagai nilai yang sentral,” katanya.

Keberadaan perempuan di Indonesia, maupun di provinsi Maluku dan Kota Ambon khususnya sambung Sekot , tentu masih memerlukan perhatian dari berbagai kalangan, baik oleh pihak pemerintah, lembaga-lembaga sosial, keagamaan dan kemasyarakatan, yang mempunyai kepedulian terhadap perempuan dengan berbagai problematikanya.

 Untuk itu, Sekot dalam hal ini mewakili Pemkot, mengajak semua peserta untuk dapat mengucapkan syukur atas kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan pemerintah Kota Ambon, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masyarkat dan Desa (DP3AMD) ini.

Lanjutnya, sosialisasi ini juga bertujuan agar para peserta dapat lebih memahami tentang keterkaitan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Selain itu masih kata dia , dalam kegitan ini juga akan dilantik Pengurus P2TP2A Kota Ambon, Periode 2018-2021

Latuheru juga menyebutkan,P2TP2A adalah lembaga yang dikelola oleh berbagai stakeholder, baik pemerintah, tokoh masyarakat,tokoh agama, aktivis, pekerja sosial, hingga akademisi, untuk berperan secara aktif dengan melakukan tindakan-tindakan strategis ,dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta dapat mengatasi masalah-masalah sosial, terkait perempuan dan anak, pemberdayaan perempuan serta pemulihan dan pendampingan hukum bagi anak korban kekerasan.

 “Untuk itu atas nama pemerintah kota Ambon, Saya memberikan apresiasi yang positif, serta menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan di hari ini, sekaligus ucapan selamat atas dilantiknya pengurus P2TP2A Kota Ambon, Periode 2018-2021,”puji Latuheru.

Dirinya berharap, pelatikan P2TP2A dapat dimaknai sebagai ikatan janji moral para pengurus kepada Tuhan, pemerintah,organisasi, dan kepada masyarakat.

 “Saya yakin , P2TP2A Kota Ambon, akan terus berupaya menjadi garda terdepan dalam melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan pelayanan, pendampingan dan advokasi bagi perempuan dan anak, sehingga perempuan-perempuan di Kota Ambon, dapat kuat dan mandiri, serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki,”ajaknya.(MG-01)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top