Ambon,Maluku– Dukungan kepada Pemerintah RI untuk menyukseskan ivent olahraga internasional Asian Games tahun 2018,menjadikan Provinsi Maluku mendapatkan sebuah kehormatan dari Negara.
Pasalnya,dalam menyukseskan ajang olahraga bertaraf Internasional tersebut,seorang anggota Persit KCK PD XVI/ Pattimura, Mira Yosephine istri dari dari DanyonRK 732/Banau Letkol Inf Raymond Sitanggang,selaku perwakilan Provinsi Maluku, berkesempatan sebagai peserta penyelam membawa Obor Asian Games 2018 di Pulau Piaynemo, Raja Empat, Provinsi Papua Barat.
Informasi yang dihimpun INTIM NEWS dari Kepala Penerangan Kodam XVI/Patrimura, Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho, Jumat (27/7/2018), menjelaskan Mira Yosephine istri dari Danyon RK 732/Banau, Letkol Inf, Raymond Sitanggang, ditunjuk sebagai pembawa obor Asian Games 2018
pada rangkaian kegiatan Kirab Obor Asean Games 2018,yang berlangsung didasar laut Kepulauan Raja Empat, Provinsi Papua Barat.
“API obor Asian Games 2018 dibawa berenang dan menyelam di salah satu objek wisata ternama di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, yakni Pulau Piaynemo, dalam rangkaian kegiatan Kirab Obor Asian Games 2018.Api obor yang ada dalam wadah khusus dibawa berenang oleh tujuh prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang diikuti pula oleh Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sekaligus mantan perenang nasional Richard Sam Bera,”tutur Kapendam.
Perwira menengah TNI AD itu mengatakan, api obor diikutkan dalam penyelaman oleh sembilan penyelam dari kelompok Wanita Selam Indonesia yang dipimpin langsung oleh istri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian, Ny.Tri Suswati.
Api yang diambil dari India dan Mrapen itu dibawa ke pantai untuk diserahkan kepada artis cantik Nadine Chandrawinata. Nadine Chandrawinata,yang sudah mengenakan peralatan selam(SCUBA)lengkap, meneruskan api itu kepada Ketua kelompok Wanita Selam Indonesia (WASI) Ny.Tri Suswati.
“Ny.Tri Suswati dan delapan rekannya dari WASI,yang mana salah satunya adalah anggota Persit KCK PD XVI/Pattimura, membawa api itu menyelam ke kedalaman sekitar tiga meter selama kurang dari satu menit.
Seluruh prosesi di Pulau Piaynemo selesai sekitar pukul 14.00 WIT. Api lalu dibawa ke Kota Waisai, yang ditempuh dalam waktu dua jam dari Piaynemo dengan kapal, untuk diarak dalam pawai mengelilingi Kota,”ungkap Perwira TNI AD berpangkat tiga melati itu. (IN-07)
