Ambon,Maluku-Sebagai Provinsi yang menempati peringkat ke dua (2) daerah rawan konflik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), juga daerah rawan geografis,membuat Polda Maluku harus bekerja keras dalam mengamankan jalannya pesta demokorasi lima tahunan yang berlangsung di Provinsi Maluku.
Untuk itulah, dalam rangka mengamakan proses pelaksanaan pesta demokrasi lima (5) tahunan yang berlangsung di Provinsi Maluku dan beberapa derah di Maluku, Polda Maluku melalui Operasi Mantap Praja Siwalima tahun 2018,mengerahkan sebanyak 600 personil,untuk membantu personil Polres jajaran yang ada di Polda Maluku.
“Sebagai personil Polri yang diberi kehormatan untuk melaksanakan tugas di masing-masing Polres yang sudah ditentukan, yang pertama rekan-rekan harus sehat, baik itu sehat secara pikiran,fisik. Kedua, mengenali tugas yang diamantkan kepada rekan-rekan, dalam rangka pengamanan Operasi Maltap Praja Siwealima tahun 2018.Rekan-rekan juga harus menyadari berbagai perkiraan ancaman dalam keadaan biasa dan luar biasa (rencana kontigensi),sehingga pada akhirnya rekan-rekan siap bertugas,siap melakukan pengamanan,”tegas Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budi Revinato,S.Ik dalam amanatnya pada apel pemberangkatan personil Polda Maluku dalam rangka Ops Mantap Praja Siwalima tahun 2018, yang berlangsung di Mako Brimobda Maluku,Sabtu (16/6/2018).
Jenderal Polri berpangkat dua bintang emas itu,menjelaskan selain melaksanakan Operesi pengamanan Idul Fitri yang dikenal dengan Operasi Ketupat Siwalima, dan operasi pengamanan Pilkada (Ops Mantap Praja Siwalima), tanggal 4 Juli 2018, Polri juga akan melaskanakan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pilpres 2018.
Untuk itu dalam membekali pengamanan pada setiap operasi pengamanan,setiap personil operasi pengamanan, akan diberikan arahan oleh pejabat Utama Polda Maluku sebagai Tim Asistensi tentang analisa pengenalan daerah operasi dan konsep operasi, sehingga personil pengamanan tau seberapa besar ancaman dalam pengamanan Pilkada
“ Saat ini sampai tanggal 23 Juni 2018,kita berada pada pengamanan kampanye. Tanggal 24 juni sampai tanggal 26 Juni 2018 merupakan masa tenang, dan pada tanggal 27 Juni 2018 arah pemilih yang sudah ditentukan berdasarkan hasil ferivikasi dari KPUD Maluku memilih pada tanggal 27 Juni. Tanggal 9 Juni merupakan pelaksanaan rekapitulasi penghitungan hasil suara, dan sesudah itu baru ada penetapan calon tanpa PHP (Perselisihan Hasil Pemilu) yang diajukan ke Mahkama Konstitusi (MK). Berbagai tahapan ada perkiraan ancaman,sebut saja ditengah suasana Lebaran seperti ini ada silatuhrami, ini jangan sampai dimanfaatkan untuk mengelontorkan uang dari salah satu paslon (Money Politic),”ungkap Mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu.
Lanjut dikatakan, selain antisipasi Money Politic, pada masa tenang nantinya yang peril diantisipasi adalah berkaitan dengan tindakan intimidasi yang sering dilakukan oleh para preman kepada warga untuk mengintimidasi proses pencoblosan pasangan calon di TPS.
“Saya perintahkan kepada Kerendal Ops Polda Maluku,laksanakan razia secara keseluruahan setiap tindakan intimidasi yang dilakukan oleh para preman dengan mengintimidasi warga di TPS. Sebagai acuan pengamanan Pilkada di Maluku, Polda Maluku diidentifikasikan sebagai rawan Pilkda yang berada pada posisi ke dua (2) setelah Provinsi Papua. Untuk itu sebagai aparat penegak hukum dan aparat keamanan ,sudah seharusnya kita menghafal bagaimana proses pengemanan Pilkda maupun Pilres nantinya,”
Dirinya mengingatkan, kepada personil pengamanan Ops Mantap Praja Siwalima Polda Maluku, agar saat melakukan pengamanan TPS dan proses pencatatan hasil pemungutan suara tidak diperbolehkan untuk memberikan kepada siapapun yang nantinya akan menyusahkan personil pengamanan TPS.
“ Saat mengamankan berada di TPS dan rekan-rekan mencatat hasil perhitungan suara dilapangan, jangan sekali-kali membagikan hasil pencatatan perhitungan suara tersebut kepada orang lain.Hal ini saya ingatkan kepada rekan-rekan maupun individu masing-masing agar jangan membuat repot diri sendiri dengan masalah yang nantinya berujung pada masalah hukum yang lebih besar,”Tegasnya.
Dirinya menekankan, ditengah kesiapan menghadapi Pilkada dan Pilpres, Polri juga diperhadapkan dengan masalah ancaman terorisme yang perlu disikapi dan dinatisipasi secara baik oleh Personil Polri yang berada di lapangan.
“Saya tekankan ditengah-tengah perkembangan situasi yang ada,masih saja ada ancaman dari pelaku teror, jangan buat kita takut dan mundur,tetapi menjadikan kita untuk lebih waspada lagi. Ini mengisyratkan kita untuk lebih waspada lagi. Keselamatan anda adalah tanggung jawab saya selaku pimpinan Polda Maluku,tetapi anda yang berada dilapangan, apa yang seharusnya menjadi kewajiban,apa peranan dan konsinges yang harus dipedomani dan dilaksanakan selaku anggota Polri,”Tegasnya.
Sebagaimana atensi Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budi Revianto,S.IK, selaku penanggung jawab kebijakan opersi, dalam mencipatakan situasi Kamtibmas di wilayah Maluku jelang proses pencoblosan Pilkada Maluku yang berlangsung tanggal 27 Juni 2018, melalui Operasi Mantap Praja Siwalima tahun 2018,Direktur Sabraha Polda Maluku, Kombes Pol, Irwan Rahmain,selaku Kepala Operasional Daerah (Kaopsda) Maluku, yang ditemui Wartawan di lapangan upacara Mako Brimob Polda Maluku, pada Sabtu kemarin (Sabtu-red),mengatakan secara keseluruhan untuk pengerahan personil Ops Mantap Praja Siwalima tahun 2018,sebanyak 7.914 personil, namun untuk personil yang kerahkan sebanyak 600 untuk membeck Up personil PAM Pilkada yang ada di Polres jajaran.
“Untuk pergeseran personil Polda Maluku diberangkatkan untuk membeck Up Polres jajaran pada Operasi Mantap Praja Siwalima pengamanan Pilkada di Maluku 600 Personil. Dari 600 personil tersebut sekitar 200 personil Sabhara dan Brimob Polda Maluku akan diberangkatkan lebih duluan ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara,Minggu (17/6/2018), menggunakan pesawat Garuda dan Lion Air yang telah dicarter langsung oleh Polda Maluku. Pada intinya seluruh personil Polda Maluku mengamakan jalannya pesta demokrasi ini,bahkan bila kekurangan personil Polri dilapangan akan di back up oleh jajatan TNI ,”ungkap Perwira menengah Polri berpangat tiga melati itu.
Dikatakan secara keseluruhan untuk data TPS yang telah dikantongi oleh Polda Maluku sebanyak 3.400 lebih TPS. Yang mana untuk tiap-tiap TPS akan dilakukan pengamanan sesuai dengan pembagian tingkat kerawananya, mulai dari daerah rawan 1, dengan pola pengamanannya 1 TPS 1 personil Polri,daerah rawan 2, 1 anggota Polri bisa sampai 2 TPS dan daerah rawan 3 1 personil Polda Maluku, tergantung daerah geografisnya.
“Kita menghimbau kepada seluruh masyarakat termasuk dari pendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual,maupun Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara,mari kita sama-sama melaksanakan pesta demokrasi ini demi keamanan dan kesejahteraan Masyarakat Maluku,”Pungkasnya. (IN-07)
Berikut Videonya:
