AMBON, MALUKU – Ekspose rilis hasil survei dari Indomatriks Consultant, Rabu (13/06/2018),di Manise Hotel, kepada awak media lokal Ambon dinilai ,pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten Maluku Tenggara (Malra) periode 2018-2023,ada potensi konflik komunal.
“Kami yang melakukan penelitian disana, berkaitan dengan masalah sosial politik.Mungkin saja melalui press rilis ini,supaya suara ini sampai ke Bawaslu bahwa, masalah-masalah seperti ini,harus dilihat secara baik.Karena kami mendeteksi, kalau pemilih identitas melihat identitas pasangan calon,ada potensi konflik komunal,”sebut Bramsen Malakauseya, selaku Direktur lembaga survei ini.
Pasalnya, menurut dia,dalam rilis survei pilkada disana oleh lembaga mereka, pada poin segmentasi pemilih, terlihat posisi item kesamaan suku dan jazirah persentase tertinggi diurutan pertama 30,28 persen. Disusul item Agama, dengan persentase 26,12 persen. Itu Artinya, hanya beda tipis selisih persentase sebesar 4,16 persen,dari item lainnya.
Makanya Malakauseya mengaku sembari berharap, ini menjadi harapan kami ,agar disuarakan sampai ke telinga Bawaslu,KPU dan lainnya.Terutama adanya netralitas pihak aparat keamanan disana agar tetap terjaga.
” Ini menjadi harapan kami ,agar disuarakan sampai ke telinga Bawaslu,KPU dan lainnya.Terutama,pihak aparat keamanan supaya netralitas keamanan disana dapat terjaga.Karena kami sendiri paham, karakteristik masyarakat disana ini agak keras,”himbaunya.
Dirinya menambahkan, Kami berharap soal ini juga disampaikan.untuk koordinasi,Ia akui, kami hanya lembaga riset yang menyampaikan ke publik.Olehnya itu, mungkin pihak media bisa membantu menyampaikan itu kepada penyelenggara pilkada disana,supaya ada langkah pencegahan menghindari konflik komunal tersebut terjadi dimasyarakat maupun antar pendukung masing-masing pasangan calon yang bertarung.
Sekedar tahu, Indomatriks Consultant dengan tag-line strategi terukur dan efektif kemenangan strategis paslon ini, pada pilkada Malra, merilis survei ketiga paslon yakni paslon atas nama Angky Renyaan – Hamzah Rahayaan atau dikenal dengan jargon AMANAH dengan nomor urut 1, paslon Esebius Savsavubun – Abdurrahman Matdoan atau disingkat UTAMA bernomor urut 2 serta paslon Thaher Hanubun – Petrus Beruatwarin yang disingkat MTH-PB dengan nomor urut 3.
Sementara itu, data lain yang disebutkan, elektabilitas UTAMA berada pada posisi teratas dengan persentase 33,06 persen. Disusul MTH-PB diposisi kedua dengan persentase 30,82 persen. Sedangkan posisi ketiga oleh paslon nomor urut 2 UTAMA dengan persentase 29,37 persen.
Jika dikalkulasi, kedapatan selisih tipis hanya satu dua persen dan saling mengejar angka.
“Dapat disimpulkan pertama, undecided voters 6,75 persen atau yang belum menentukan pilihan, masih bisa direbut. Kedua, treatmen dan konsolidasi yang dilakukan harus masif dan terukur. Ketiga, dengan waktu yang semakin dekat, sekarang harus diefektifkan secara maksimal oleh masing-masing tim diseluruh Kecamatan, Desa dan Negeri. Keempat, dengan data yang kami ekspose, maka setiap paslon masih memiliki peluang yang sama, merebut kursi Malra 1,”ungkapnya.
Selain itu, Bramsen Malakauseya yang didampingi kedua rekannya,Aslen Ruhulessin dan Nicholas Serang ini juga merilis top of mind presiden. Terlihat, posisi petahana Joko Widodo masih duduki urutan teratas dengan persentase 70,21 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan 18,24 persen. Sisanya, seperti figur lainnya antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gatot Nurmantio, Rizal Ramli, Surya Paloh, Anies Mata, Abu Rizal Bakrie hanya berada pada posisi dibawah satu persen.
Sedangkan, posisi calon wakil presiden pun posisi teratas masih duduki oleh petahana Jusuf Kalla dengan perolehan persentase 32,21 persen. Disusul Muhaimin Iskandar dengan 13,24 persen serta Moeldoko 10,53 persen. Sisanya, seperti AHY, Gatot Nurmantio, Basuki Tjahaja Poernama, Muhammad Romahurmuziy, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Susi Pudjiastuti, Hary Tanoesoedibjo, Sri Mulyani Indrawati dan Said Adil Iskandar berada pada posisi dibawah 10 persen.
Metodologi survei dengan metode penelitian survei terbagi atas enam kategori. Pertama, periode survei tanggal 01-07 Juni 2018.Kedua,metode surveinya multi stage random sampling. Ketiga, menggunakan 440 sampel responden. Keempat, instrumennya, lewat kuisioner. Kelima, wawancara langsung melalui tatap muka.Serta keenam, margin of error nya sebesar kira-kira 4,00 persen. (IN-06)
