Kota Tual, Maluku – Pelaksana Tugas, (Plt) Walikota Tual, Abdul Hamid Rahayaan,diduga secara diam-diam, melantik pejabat eselon ll, lll, dan lV, diingkup pemerintah kota tual yang berlangsung di rumah dinas Walikota Tual, Kamis, (21/6/18).
Pantauan media ini, Plt Abdul Hamid Rahayaan, secara resmi mengundang para pejabat eselon yang akan dilantik bersama tokoh rohaniawan dan undangan yang telah berada di dalam rumah dinas walikota, sejak pukul 15,00, WIT guna mengikuti proses pelantikan yang dilakukan atas inisiatif sendiri tanpa mempedomani aturan perundang-undangan.
Hal itu memicu aksi protes ratusan pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota tual, dengan spontan mendatangi rumah dinas Plt Walikota di jalan Gajah Mada.
Teriakan dan umpatan menolak kebijakan Plt Walikota yang di nilai sangat melanggar aturan tersebut terus diteriaki para ASN dan juga masyarakat di halaman rumah dinas.
Suasana di halaman rumah dinas Plt, sempat memanas, pasalnya Plt Abdul Hamid Rahayaan, menolak untuk bertemu dengan Plt Sekda, Abd Muuti Matdoan, Asisten 1, dan Kepala Badan Kepegawaian Kota Tual, A.Yani Renuat. Dan beberapa Pimpinan dan Anggota DPRD kota tual Yang diprakarsai Kapolres Malra, Indra Fadillah Siregar.
Kapolres Indra Fadillah Siregar, berupaya untuk bernegosiasi dengan Plt, sekaligus mempertanyakan kebenaran proses pelantikan tersebut.
Indra Fadillah Siregar, di hadapan para ASN menyampaikan, persoalan internal antara ASN dan plt walikota kepolisian tidak ikut campur, namun hal hal yang dapat mengaggu Kambtibmas sudah pasti dirinya yang paling bertanggung jawab, dan akan ditindak tegas bagi mereka yang menggangu Kamtibmas.
“Keinginan anda sebagai penyambung lidah, sudah saya sampaikan kepada plt. Saya sudah bertanya sebanyak tiga kali ‘Apakah ada pelantikan’ dan di jawab ‘Tidak’ sebanyak tiga kali oleh Plt Abdul Hamid Rahayaan,” ungkap Siregar.
Menanggapi pernyataan Kapolres usai bertemu plt walikota tersebut, plt Sekda Muuti Matdoan, langsung menyodorkan bukti undangan pelantikan yang di bawah oleh salah satu pejabat berinisial ADR yang sudah menggenakan jas dan bersiap siap untuk dilantik saat baru mendatangi rumah dinas plt.
Muuti Matdoan, selaku Sekda kota tual, sangat menyesalkan sikap arogansi Abdul Hamid Rahayaan. Yang tidak berani menemui dirinya bersama para kepala dinas, dan staf.
“Sambil mengutip kata-kata berani karena benar takut karena salah. Kenapa Plt walikota tidak berani bertemu dengan ASN yang notabene adalah bawahannya. Untuk itu lanjut Matdoan, Saya meminta kepada Kapolres dan jajaran agar meraka para ASN yang berada didalam rumah dinas agar segera dikeluarkan, karena segala bentuk kegiatan yang dilakukan plt sangat melanggar hukum,” pinta Matdoan.
Untuk diketahui rencana plt walikota Abdul Hamid Rahayaan, untuk melantik pejabat eselon ll, lll, dan lV belum dapat dilaksanakan. Berhubung para ASN masih terus berada pada rumah dinas dan mengancam menduduki rumah dinas yang di tempati Plt Walikota. (IN-09).
