TUAL,MALUKU – Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Christy Barends, menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kota Tual, tepatnya di desa Taar,Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual. Selasa (05/06/2018),sekitar tiga jam, sejak pukul 10.00-13.00 wit waktu setempat .
Dalam rilisnya dipaparkan, Legislator daerah pemilihan Maluku ini, menyampaikan tentang membangun politik yang berkeadaban, pada puluhan peserta. Diterangkannya, tahun 2018 ini bagi Maluku, merupakan tahun kontestasi politik, termasuk yang ada di Kota Tual sendiri.
“Dalam berpolitik, jika 3 sampai 5 orang lebih sudah berkumpul dan berbicara soal nasib banyak orang, maka ini disebut politik. Dalam berpolitik ,harus memiliki unsur nilai-nilai yang nantinya menuju pada keadaban,”tutur Barends.
Secara terperinci, Legislator asal PDI Perjuangan ini menyebutkan, ada beberapa unsur nilai politik yang berkeadaban,yakni,pertama,harus dibangun diatas fondasi kebebasan nilai-nilai, untuk berpikir dan bertindak secara bertanggung jawab.
Kedua kata dia,harus ada tindakan operasional yaitu norma atau aturan-aturan . Hal ini untuk menjaga agar politik yang dilakukan, sejalan dengan aturan yang berlaku di wilayah tersebut .Ketiga, harus ada lembaga politik yang bisa menyalurkan proses politik, yaitu partai politik.
Keempat sambungnya, harus punya ideologi. Artinya, jika ideologi politik jelas, maka itu akan berpengaruh pada arah perjalanan politik ke depan. Sebagai contoh, PDI Perjuangan dalam membangun politik berkeadaban, menerapkan politik yang substantif dimana, politik digerakkan oleh visi.Yakni,oleh hal-hal yang substantif seperti pemikiran, konsepsi, idealisme, garis perjuangan, integritas moral, etika, dan aspek-aspek keberpihakan kepada masyarakat secara nyata.
“Artinya, politik yang berkeadaban ini bisa mnjadi gerakan bersama, untuk sebuah perubahan atau transformasi yang pada akhirnya, memberikan keuntungan positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah. Untuk itu, hal ini mestinya didukung juga dengan kesadaran pola pikir masyarakat yang kritis. Kota Tual khususnya, hal ini harus dilakukan ,guna membangun gerakan bersama, menuju sebuah perubahan yag maju,”ungkapnya.
Namun disadari akuinya, ada tantangan yang dihadapi diantaranya, adanya pihak-pihak yang berusaha meruntuhkan ideologi negara kita Pancasila, globalisasi dan partisipasi perempuan. Itu yang harus terus kita perjuangkan, untuk menjaga agar keutuhan NKRI, keBhinekaan Tunggal Ika, kita semakin kokoh dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Dirinya katakan, sistem politik dimana terbangun semboyan “one man, one vote dan one value”. Artinya, suara 1 orang itu ,sangat bernilai, bisa memberi perubahan bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Dan ini juga berlaku ,untuk Kota Tual pad khususnya.
Dalam dialog Ada pertanyaan -pertanyaan dari warga,tentang ideologi partai dan kader perempuan. Meresponi hal tersebut , Barends menjelaskan, sebuah partai ideologi, harus menghasilkan ide-ide ideologis yang menjadi fondasi utama ,dalam menentukn arah kebijakan politik yang berkelanjutan.
“Contohnya, di PDI Perjuangan, sudah banyak kader perempuan yang terlibat sebagai anggota legislatif , eksekutif dan lain-lain. Menjadi kader yang berintegritas itu, tidak mudah. Harus dipoles, diasah agar menjadi tajam. Ada empat komponen, untuk menunjang kader yang berintegritas ,”ujarnya.
Empat komponen penunjang kader yang berintegritas diantaranya,
pertama, memiliki komitmen yang tinggi,kedua,konsisten dalam artian,mengurus masyarakat tidak boleh lelah. Jadi politisi harus konsisten, untuk terus suarakan aspirasi rakyat.
Ketiga tambahnya, independen dari segi berpikir dan menjaga hati nurani.keempat,fleksibel dalam berkomunikasi.Artinya, mampu beradaptasi dengan keadaan yang ada.
Sementara itu diketahui, hadir pula salah satu calon wakil walikota Tual ,Sien Balubun selaku narasumber. Dirinya menjelaskan tentang ,situasi politik yang berkembang saat ini di Kota Tual.
Dirinya menuturkan, partisipasi masyarakat, termasuk kaum perempuan sangat bsar, dimana, ada satu calon kandidat perempuan yang akan bertarung, maju menjadi wakil walikota Tual, yaitu dirinya .
Balubun menjelaskan, keterlibatan perempuan dalam kancah politik, haruslah didukung oleh semua elemen masyarakat,agar bisa memberi ruang yang sama dengan kaum laki-laki.
“Keterlibatan perempuan dibutuhkan dalam politik, karena perempuan memiliki rasa kepekaan yang tinggi ,dalam melihat kondisi sekitarnya dan turut aktif menentukn arah pembangunan ke depan yang sejahtera, adil, setara dan maju. Contohnya, perempuan mampu mengatur dan mengelola keuangan, mengerti akan kebutuhan ekonomi dan masih banyak lagi peran seorang perempuan, “kata Balubun yang adalah salah satu kader PDI Perjuangan juga . (IN-06)
