AMBON, MALUKU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku kembali menggelar kegiatan.Kali ini kegiatan tersebut , dikemas dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi pengelolaan usaha tani dan nelayan.
Pantauan INTIM NEWS, Jumat (29/06/2018),KPw BI Maluku menggandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon adakan sosialisasi kepada para petani dan nelayan di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.
“Saat ini, harga produk pangan sedang mengalami fluktuasi ditengah masyarakat. Meningkatnya jumlah kebutuhan kerap tidak diimbangi oleh pasokan yang cukup.Pemerintah dan berbagai elemen di Kota Ambon terus berupaya untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi,khususnya untuk komoditas penyumbang inflasi seperti ikan,cabe, bawang dan sayuran hijau,” tutur, Kepala Unit Pengembangan UMKM Hujianto, saat membacakan sambutan Kepala KPw BI Maluku ,Bambang Pramasudi,di Hutumuri.
Kata Pramasudi, berbagai macam bantuan dan pelatihan diberikan kepada petani dan nelayan dengan harapan, dapat meningkatkan kapasitas produksi. Namun, hal tersebut masih terbentur dengan kendala modal sosial hingga modal finansial, sampai permasalahan cuaca yang tidak dapat dikendalikan oleh kita semua.
“Jika kita melihat kondisi pasar dikota Ambon,mendatangkan pasokan produk pangan dari luar pulau adalah salah satu upaya pemenuhan pasokan untuk masyarakat. Sebagai contoh produk-produk dari kota Surabaya, Makassar, Manado, ataupun Pulau Buru dan Seram sudah menjadi konsumsi bagi masyarakat kota Ambon, “ungkapnya.
Secara kuantitas sebutnya, hal tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Ambon, namun secara kualitas harga dipastikan akan terjadi pelonjakan, dikarenakan adanya proses transportasi yang memerlukan biaya.
“Hal ini merupakan tantangan dan peluang yang harus ditangkap dengan baik oleh pemerintah dan pihak terkait, serta seluruh petani dan nelayan di Kota Ambon, “paparnya.
Masih kata Pramasudi yang dikutip Hujianto,tujuan dari pelatihan dan sosialisasi kali ini adalah untuk,pertama, meningkatkan kemampuan petani dan nelayan dalam mengelola usaha,secara profesional yang berdampak pada meningkatnya hasil produksi komoditi holtikultura serta perikanan.
Kedua tambahnya, menciptakan petani dan nelayan yang berjiwa wirausaha. Ketiga, membina petani dan nelayan dalam pemanfaatan akses permodalan, melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk meningkatkan kapasitas usaha tani dan nelayan kedepannya.
Diketahui, materi sosialisasi dibawakan oleh Wini Trilaksini, Pengajar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Trilaksini menggeluti bidang pemanfaatan teknologi tepat guna, dalam pengolahan hasil perikanan. Materi yang dibawakan, terkait pemanfaatan teknologi tepat guna proses pengolahan hasil perairan serta diikuti oleh puluhan petani dan nelayan .(IN-06)
