Ambon,Maluku- Indahnya persaudaraan umat Muslim (Salam) dan Nasrani (Sarane) di Kota Ambon Provinsi Maluku sebagai cermin toleransi umat beragama yang di bingkai kehidupan Pela Gandong,menjadi simbol kehidupan masyarakat kampung toleransi,di Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Tradisi hubungan silahturahmi antar umat beragama di Kota Ambon, yang telah menjadi budaya masyarakat toleransi di desa Wayame,dilakukan oleh warga Nasrasni yang ada di desa tersebut dengan mengelar acara buka puasa bersama umat muslim, bertempat dihalaman masjid Darun’naim Wayame,Sabtu (2/6/2018).
Acara buka puasa bersama umat muslim yang ada di kampung toleransi, desa Wayame tersebut menjadi gagasan umat kristiani dari jemat GPM Wayame sebagai panitia pada acara buka puasa tersebut.
“Warga kristiani dan warga muslim dikawasan Wayame ini sejak Maluku di landa konflik kemanusian ,selalu menjaga dan melindungi satu lain layaknya saudara kandung. Harmonisasi lintas agama ini,telah menjadi budaya hidup warga Wayame, Kecamatan Teluk Ambon,sejak dahulu, tidak terpisahkan.Inilah warisan kehidupan toleransi umat beragama di Maluku secara khusus dan Indonesia secara umum dan menjadi contoh untuk melestarikan kebhinekaan di Indonesia,” ungkap Ketua Majelis Jemaat GPM Wayame Pdt Christian Tetelepta.
Sementara itu Ustad Abidin Wakano,selaku perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku,menegaskan kegiatan buka puasa ini merupakan wujud kehidupan sosial orang basudara di Maluku.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membangun relasi sosial,sekaligus menangkal aksi intoleran dan radikalisme yang kian terpapar pada generasi bangsa,”ungkap Doktor Budaya IAIN Ambon itu.
Selain itu,Kapolres P.Ambon dan Pp.Lease,AKBP Sutrisno Hadi Santoso, S.IK,dalam arahannya sangat terharu dengan acara buka puasa bersama yang dilakukan komunitas muslim dan nasrani di desa Wayame,Kecamatan Teluk Ambon.
“Acara buka puasa ini sangat unik,yang mana acara ini di inisiasi oleh warga kristiani. Ini contoh yang harus diteladani semua masyarakat Maluku untuk merawat toleransi kehidupan beragama,”ungkap Perwira Polri berpangkat dua melati itu.(IN-07)
