AMBON,MALUKU– Trend positif pada survey elektabilitas yang selalu diraih oleh pasangan Calon Gubernur Maluku Murad Ismail dan Calon Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno yang dikenal dengan icon BAILEO, diprediksi bakal mengunci kemenangan dalam Pilkada Maluku pada 27 Juni besok, dengan selisih di atas 8 persen.
Sebaliknya calon petahana yang dikenal dengan icon SANTUN justru terancam posisinya, dan dapat berakhir di posisi buncit atau peringkat ketiga.
“Prediksi kami, BAILEO akan menang diatas 8 persen,” ungkap Juru Bicara Tim Pemenangan BAILEO, M. Azis Tunny kepada wartawan di Ambon, Senin (25/6/2018).
Azis menegaskan, prediksi ini beralasan sebab pihaknya melalui Konsultan Citra Indonesia (KCI) – Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny J.A. telah melakukan tracking survey untuk mengukur sejauh mana opini publik, dan itu dilakukan secara longitudinal atau periodik.
“Survei sudah kami lakukan beberapa kali, tepatnya empat kali sejak Juni 2017 hingga Juni 2018, dengan mewawancarai responden yang berbeda,” katanya.
Menurutnya, tujuan dari tracking survey yang dilakukan untuk membandingkan pergerakan opini publik, dari satu waktu ke waktu lain. “Untuk tiga survey pertama hanya menjadi kebutuhan internal kami dan tidak dipublikasi, karena untuk bahan evaluasi tim buat bekerja,” katanya.
Dengan demikian, kata mantan jurnalis The Jakarta Post ini, tracking survey tersebut tidak hanya berpretensi memotret opini publik, tetapi juga memotret pergerakan dan perubahan opini publik.
“Menariknya, trend survey BAILEO selalu positif atau grafiknya selalu bergerak naik dari waktu ke waktu, trend survey SANTUN sebaliknya negatif karena selalu turun. Sedangkan trend survey HEBAT cenderung stagnan di antara 21 hingga 24 persen,” jelasnya.
Pihaknya semakin yakin menang dalam Pilkada nanti, karena survey terakhir KCI-LSI pada periode bulan Juni 2018 ini, menempatkan elektabilitas BAILEO yang tertinggi dengan 30,0 persen, disusul SANTUN di posisi kedua dengan 25,3 persen, dan posisi ketiga diikuti HEBAT dengan 24,6 persen. Sebanyak 20,1 persen belum memutuskan pilihan atau tidak menjawab, sedangkan margin eror 4 persen.
“Dari peta sebaran suara yang belum memutuskan pilihan atau tidak menjawab, menurut kajian tim kami, itu berada di daerah-daerah yang justru berpeluang direbut oleh BAILEO karena adanya beberapa indikator. Karena itu prediksi kami, BAILEO berpeluang menang di atas 8 persen nanti,” katanya mantap.
Menyikapi adanya perang hasil survey yang terjadi beberapa hari ini menjelang hari pencoblosan, menurut mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Maluku ini sah-sah saja. Hanya saja, LSI yang melakukan survey terhadap pasangan calon BAILEO dikenal dengan reputasi dan nama besarnya.
LSI adalah lembaga survey yang telah meraih lebih dari sepuluh rekor MURI karena memiliki prediksi paling akurat dan paling presisi dalam sejarah survey dan quick count di Indonesia.
“Saya kira masyarakat Maluku dapat menilai, mana lembaga survey yang kredibel dan dapat dipercaya. Lagi pula dalam sejarah Pilkada di Maluku, baik tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, prediksi dan survey LSI selalu akurat dan benar, bahkan dengan margin eror tidak pernah lebih dari 2 persen,” ujarnya.
Ia pun optimis, dari sebelas kabupaten dan kota di Maluku, BAILEO kemungkinan bisa meraih kemenangan di lima hingga tujuh daerah kabupaten dan kota.
“Masih pada survey yang sama, mayoritas masyarakat Maluku saat ini menghendaki adanya gubernur baru. Bila calon petahana tidak berhati-hati dan berjuang keras di masa injury time, maka pasangan HEBAT dapat menyalip posisi SANTUN. Petahana terancam finish di posisi ketiga,” katanya.
Meskipun diunggulkan dalam Pilkada nanti, Azis meminta agar pendukung dan simpatisan BAILEO lantas tidak jumawa dan euforia, namun tetap berikhtiar dan bekerja keras dalam mengawal hari pencoblosan hingga perhitungan suara.
Dirinya juga meminta agar masyarakat Maluku yang sudah mempunyai hak pilih sesuai ketentuan perundang-undangan, dapat menggunakan hak konstitusionalnya tersebut pada hari pencoblosan besok.
“Mari kita juga jaga ketertiban dan keamanan demi terwujudnya Pilkada damai. Jangan sampai masyarakat terpengaruh dengan isu hoax, isu SARA yang justru dapat menghancurkan kerukunan hidup orang basudara di Maluku,” tandasnya (IN-06)
