Ambon,Maluku-Antisipasi penumpukan komoditi pangan serta kolonjakan harga sembako, dipasaran Kota Ambon, pada bulan ramadhan, gencar dilakukan pemantauan oleh Tim Satgas Pangan Polres P.Ambon dan Pp.Leaae.
Hal ini dilakukan oleh Tim Satgas Pangan Polres P.Ambon dan Pp.Lease,dalam operasi pasar dengan menyasar sejumlah pedagang sembako dan pangan yang ada di pasar tradisional Mardika dan pasar tradisional Batu Merah, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon (30/5/2018).
Kasatgas Pangan Polres P.Ambon dan Pp.Lease,AKP, R.E,Adikusuma,SH,MH, melalui Katim Satgas Pangan, Aiptu Herman Mashudin, kepada INTIM NEWS, Jumat (1/6/2018), menjelaskan kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh tim Satgas Pangan Polres P.Ambon dan Pp.Lease,bertujuan untuk mengelola dan mengamankan stok dan mengendalikan harga bahan pokok serta mencegah penimbunan komoditi dan gejolak harga.
Dalam operasi pasar yang dipimpin langsung oleh dirinya,bersama 4 (empat) Anggota Satgas Pangan dan juga melibatkan 3 (tiga) personil Sat Shabara Polres P. Ambon dan Pp. Lease, 2 (dua) Satgas BKO TNI AD Banau dan 2 (dua) Satuan Pol P.P. Kota Ambon, memantau sejumlah harga komuditi bahan pokok diantaranya,beras,telur,cabai, bawang merah/putih, sayuran, kacang tanah, kacang hijau,ikan, tomat, gula pasir/aren, minyak goreng, susu, garam kasar/halus, daging ayam, dan daging sapi,yang dijual oleh para pedagang yang ada di pasar tradisional Mardika dan Batu Merah.
“Dari pemantauan kami Tim Satgas Pangan Polres P.Ambon dan Pp.Lease yang didampingi oleh unit gabungan TNI/ Polri, menemukan dari beberapa komuditi sembako yang dijual oleh para pedagang pasar Mardika dan Batu Merah, mengalami kenaikan. Dan merupakan temuan adalah daging ayam beku merek GG (surabaya) yang di Jual dengan Harga 40.000/Kg oleh pedagang, berinisial H.W. Sedangkan pedagang lainnya menjual dengan kisaran Rp. 35.000/Kg s/d Rp. 36.000/Kg,” ungkap Bintara Tinggi Satreskrim Polres P.Ambon itu.
Dikatakan, selain itu dari hasil pantauan Tim Satgas Pangan Polres P. Ambon dan Pp, Lease, dikawatirkan sepanjang periode puasa ramadhan hingga Idul Fitri, konsumsi masyarakat dipastikan naik.
“Dan tidak menutup kemungkinan faktor naiknya permintaan akan dimanfaatkan para spekulan menimbun barang dan mendongkrak harga,” tutur Aiptu Herman Mashudin. (IN-07)
