Bula,Maluku-Kepala dinas perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur, Ramli Sibualamo pada Rabu pekan lalu melakukan pertemuan dengan sejumlah pekerja cold storage Kesui.
Pertemuan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada para pekerja terkait adanya perusahaan baru yang akan diberi mandat untuk mengelola cold storage tersebut.
Sebelumnya, pengelolaan cold storage Kesui kendalikan PT. Teluti Solamina namun, karena masa kontrak perusahaan tersebut berakhir, maka pemerintah daerah lewat dinas perikanan setempat kemudian memberikan mandat pengelolaan cold storage kesui kepada PT. Laut Biru Maluku.
“Pertemuan ini terkait dengan bagaimana pengeluaran pengelolaan Cold Storage yang pertama. Jadi Cold Storage ini sebelum kita lakukan operasional, terlebih dahulu kita rehabilitasi dengan catatan bahwa sementara yang melakukan operasional ini istirahat dulu. Kemudian disusul dengan merekrut tenaga untuk melakukan operasional sambil menunggu MoU dengan perusahaan pengelola yang baru, “ungkap Sibualamo Kepada INTIM NEWS, Kamis (17/5/2018).
Dikatakan, pertemuan tersebut dilakukan terkait dengan tuntutan pekerja yang melakukan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu yang meminta perusahaan baru yang akan mengelola cold storage kesui untuk dapat mempertahankan para pekerja lama. Pertemuan yang digelar itu juga menghadirkan toko masyarakat (raja) setempat untuk menyaksikan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah daerah dan para pekerja.
“Pada prinsipnya kita didinas akan berusaha untuk bagaimana masyarakat bisa merasa nyaman terkait dengan kehadiran pengusaha yang baru. Kemudian sistem atau meminage perusahaan ini harus sama artinya tenaga kerja tetap direkrut dengan hal-hal lain yang akan menjadi kesepakatan masyarakat, pengusaha dan raja, “katanya.
Meski pengelolaannya akan berpindah tangan namun, kondisi bangunan cold storage kesui saat ini cukup memprihatinkan. Untuk pemerintah daerah, lewat dinas perikanan Seram Bagian Timur berencana akan merenovasi bangunan cold storage kesui pada tahun 2018 ini. Selain renovasi, pemerintah daerah juga telah meminta kepada perusahaan yang akan mengelola cold storage tersebut untuk memasangan jaringan listrik dari PLN agar bisa mendukung aktivitas cold storage.
“Dalam tahun ini sudah bisa dilakukan, saat ini dalam proses tender. Dalam tahun ini kita lakukan itu, kemudian dari pihak perusahaan sudah melakukan mediasi dengan PLN wilayah terkait dengan penambahan daya dan itu tanggungjwab mereka. Selain penambahan daya, ada juga pemasangan panel atau gardu dan instalasi listrik, “sambung dia.
“Pemerintah daerah dalam hal ini dinas perikanan punya tanggungjwab adalah merehab atap dan bangunan kemudian dengan sebagian Cold Storage yang harus diperbaiki, “jelasnya.
Sibualamo menambahkan, perusahaan yang akan mengelola cold storage Kesui merupakan perusahaan dengan investasi yang cukup besar dan telah berpengalaman mengelola cold storage dibeberapa daerah di Maluku. Perusahaan yang berpusat di Bali ini akan mengelola cold storage Kesui hingga 1-5 tahun kedepan tergantung Momerandum Off Understanding (MoU) yang akan dibuat bersama pemerintah daerah. Untuk itu, dia berharap kehadiran perusahaan itu dipulau Kesui dapat membawa manfaat untuk masyarakat setempat.
“PT. Laut Biru Maluku berpusat di Bali dengan cabang di Ambon, Banda dan Bula. Nanti kita bicarakan dalam MoU yang nanti kita buat. Karna itu adalah kesepakatan bersama, bisa satu sampai lima tahun kedepan, “ujar dia. (IN-17)
