Bula,Maluku-Kondisi pelabuhan Bula Kabupeten Seram Bagiaan Timur (SBT) saat ini memprihatinkan. Pelabuhan yang menjadi pintu masuk pelayaran dari daerah lain menuju Kota Bula ini kini terlihat kurang mendapat perhatian serius.
Ini terlihat dari sejumlah fasilitas penunjang pelabuhan yang kini rusak parah. Sebut saja lampu penerang pelabuhan yang kini tidak berfungsi lagi. Padahal, lampu penerang sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas bongkar muat dan pelayanan penumpang pada malam hari. Selain itu, lantai dasar bentang pelabuhan juga terlihat sebagian sudah berlubang dimana-mana.
Kondisi ini mengundang perhatian warga. Mansur salah satu warga Bula Kepada media ini mengaku miris melihat kondisi pelabuhan Bula yang tidak terawat dengan baik.
Menurut dia, seharusnya pelabuhan laut Bula mendapat perhatian serius. Sebab, pelabuhan tersebut menjadi satu-satunya pintu masuk pelayaran masyarakat ke kota itu. Pemerintah dinilai acuh terhadap kondisi pelabuhan Bula.
“Pelabuhan ini kan satu-satunya pintu masuk akses kami masyarakat Bula ke daerah lain kenapa tidak diperhatikan dengan baik, “ungkap dia.
Selain itu, penataan pelabuhan yang terletak didesa Sesar Kecamatan Bula itu terlihat amburadul. Apalagi saat kapal penumpang bersandar dimalam hari. Kondisi lampu yang sudah rusak parah ditambah lantai bentangan pelabuhan yang berlubang dimana-mana menambah keprihatinan yang cukup miris.
Menurut Mansur, kondisi ini sudah berlangsung lama dan tidak ada perhatiaan serius dan syahabandar pelabuhan Bula terkesan cuek. Padahal, pajak masuk pelabuhan Bula dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
“Fasilitas pelabuhan tidak terurus, sementara retribusi masuk pelabuhan lancar ditangi, “bebernya.
Untuk itu Mansur meminta, pihak terkait secepatnya menyikapi persoalan ini sehingga masyarkat Kota Bula dan sekitarnya dapat menikmati pelayanan pelayaran dengan baik di daerah tersebut.
Pengelolaan pelabuhan laut Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sendiri saat ini berada dibawa kendali kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Wahai Seram Utara, Maluku Tengah. (IN-17)
