Malra,Maluku- Menyambut bulan suci ramadhan, 1 Syawal 1439 H/ Tahun 2018, Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), melaksanakan rapat koordinasi guna membahas kesiapan menyambut bulan suci ramadhan dan hari raya idul Fitri ditengah tengah suasansa pemilihan umum kepala daerah di Malra.
Rapat koordinasi yang berlangsung di di aula kantor Bupati Malra. (14/5) itu dipimpin langsung oleh penjabat Bupati Maluku Tenggara, Semmy Risambessy, didampingi Plt, Sekertaris Daerah (Sekda) Hironimus Rettobjaan.
Turut hadir pada rapat tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Tual, Benny Ratag. Kepala kantor kementerian agama, Arifin Difinubun. Ketua MUI, Soleman Uar. Ketua Klasis, Pdt. F J Syahailatua. Pr, Lucky Kelwulan. Mewakili keuskupan Amboina wilayah Kei Kecil. Pimpinan TNI/Polri, seluruh SKPD, dan para Camat se Kabupaten Maluku Tenggara.
Dalam Rapat Koordinasi tersebut Plt Bupati meminta, agar FKPD, OPD, dan institusi terkait untuk bersinergi dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dan hari raya idul Fitri sekaligus pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah.
Selaku ketua tim sambut Ramadhan, asisten ll, Lukas Retraubun, mengatakan, operasi guna memastikan stok barang kebutuhan, hingga pemeriksaan barang ekspaer jelang puasa dan hari raya telah dilaksanakan, selain itu tim pengamanan dan penertiban dengan melibatkan unsur terkait pun telah dilakukan.
Untuk tempat tempat hiburan, penjualan dan peredaran miras, sudah di tutup 3 hari menjelang awal Ramadhan sesuai surat edaran Bupati.
Dalam rapat koordinasi tersebut, hal yang menjadi sorotan yakni, pelaksanaan ibadah shalat tarawih, pada mesjid di lingkungan Lanud Dumatubun Langgur. Yang mana hampir setiap tahun pada saat bulan Ramadhan, dan jelang shalat tarawih, ada anak anak remaja, dari kota tual, dengan kendaraan bermotor dan menggunakan knalpot racing, yang seringkali berkonvoi usai melaksanakan shalat tarawih pada mesjid Lanud tersebut dan hal ini sangat mengganggu Kamtibmas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Klasis Malra, F J, Syahailatua, mengatakan, sehubungan dengan pelaksanaan shalat tarawih di masjid AURI.
“Untuk pelaksanaan shalat tarawih di Lanud Dumatubun, sebenarnya tidak ada masalah, dan sah sah saja, karena kita tidak bisa melarang siapapun untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun yang menjadi masalah adalah konvoi motor setelah selesai ibadah shalat tarawih itu, hal ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, agar tidak menimbulkan masalah di masyarakat,” jelasnya.
Hal ini di setujui Kepala kementerian agama, Arifin Difinubun.
“Saya sangat setuju dengan apa yang di katakan ketua Klasis. Karena yang bermasalah adalah mereka yang berkonvoi menggunakan motor,” ungkap Arifin.
Dia menambahkan jangan terkesan apa yang kita lakukan justru menimbulkan masalah yang lebih besar, dan terkesan kerukunan dan toleransi antar umat beragama di malra tidak baik, jadi bagi mereka yang ingin beribadah disilahkan, namun kepada pihak keamanan kepolisian dan satpol PP untuk menertibkan mereka yang suka berkonvoi menggunakan motor setelah selesai ibadah shalat tarawih,”pungkasnya.(IN-09).
