Seram Bagian Timur

Harap PLN Segera Bangun Jaringan Listrik Teor

Pose bersama camat Teor Indah A. Rumakway dan dua kepala desa Teor dengan Deputi Humas dan Hukum PLN (Persero) Ramli Malwat.

Bula,Maluku- Keinginan masyarakat di Kecamatan Teor untuk menikmati layanan listrik terus disuarakan sejumlah pihak. Layanan satu ini kini menjadi salah satu kebutuhan utama yang didambakan masyarakat dipulau paling ujung Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) itu.

Selain untuk kebutuhan rumah tangga, kehadiran layanan listrik dikecamatan Teor dibutuhkan untuk membantu pelayanan sejumlah instansi pemerintah dalam melayani masyarakat setempat.

Camat Teor, Indah A. Rumakway mengaku, kehadiran layanan listrik diwilayah itu sangat didambakan masyarakat setempat. Ini karena sejak dulu masyarakat hanya menggunakan pelita sebagai alat penerangan seadanya.

Kata dia, untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari warga harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk membeli genset. Selain itu, operasinal genset juga membutuhkan biaya yang cukup besar. Ini lantaran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah paling ujung SBT itu cukup mahal, membuat warga harus berpikir dua kali untuk mengoperasikan genset.

Padahal, pasokan listrik sangat diperlukan terutama untuk operasional kantor camat dan Puskesmas disana. Untuk memenuhi pasokan listrik bagi kedua kantor pemerintahan tersebut, pihaknya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Ini karena pasokan listrik hanya bisa didapatkan dari genset yang menggunakan bahan bakar solar maupun premium.

“Sehari kita bisa keluarkan 200 sampai 300 ribu untuk membeli minyak solar. Bayangkan kalau sebulan sudah berapa? Padahal, biaya operasional kita sangat kecil, “kata Rumakway saat mengikuti kegiatan sosialisasi Multi Stakholder Forum yang digelar PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk mensosialisasikan program Listrik Desa (LISSA) tahun 2018 di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Jumat (4/5/2018).

Oleh karena itu, lewat kesempatan tersebut Rumakway berharap, PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara bisa membangun jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dikecamatan Teor.

Pada kesempatan itu Rumakway mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapat informasi terkait rencana PLN untuk membangun jaringan listrik dipulau Teor namun hingga kini, belum ada aktivitas apapun yang dilakukan PLN di Teor terkait rencana pembangunam jaringan listrik yang dimaksud.

“Kita dapat info bulan Februari (2018) akan dilakukan pemuatan tiang-tiang ke Teor tapi sampai sekarang belum ada aktivitas apapun. Kami berharap secepatnya PLN bisa bangun jaringan disana (Teor) karna memang masyarakat sangat butuh, “harap Rumakway.

Sementara itu, Deputi Humas dan Hukum PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat mengatakan, tahun ini pihaknya tengah mengupayakan untuk memberikan layanan listrik bagi masyarakat didaerah terpencil. Melalui program Listrik Desa (LISSA), PLN akan membangun sarana listrik disemua desa yang ada di Maluku maupun Maluku Utara.

“Program PLN untuk tahun 2018 sampai 2020 yaitu melistriki desa-desa yang belum di listrik. Untuk tahun 2018 ditargetkan itu semua harus dilistriki dan itu instruksi dari Presiden, tapi bagaimanapun PLN melihat dari kondisi. Kondisi yang tidak seperti daerah-daerah lain seperti pulau Jawa. Disini (Maluku) pulau-pulau dan iklim, cuaca kemudian masalah transportasi itu juga yang menjadi problem-problem diluar dari perencanaan, “ungkapnya.

Dikatakan, khusus untuk rencana pembangunan jaringan listrik dikecamatan Teor, pihaknya sudah memasukkannya dalam program pembangunan LISSA (Listrik Pedesaan) tahun 2018. Saat ini progres telah berjalan dan sudah masuk dalam proses tender.

“Direncanakan akhir bulan Mei itu semua material akan didroping ke lokasi-lokasi pelaksanaan pekerjaan. Sekarang ini masih dalam proses tender dan ditargetkan bulan Mei (2018) sudah berjalan proyek tersebut, “katanya.

“Selain pembangunan kelistrikan, ada juga pembangunan power house (rumah pembangkit) dimana Teor adalah kecamatan baru yang belum pembangkit disana jadi PLN melakukan suatu perencanaan pembangunan jaringan dan pembangunan power house plus pengadaan mesin, “ungkap Malawat.

Tidak hanya membangun jaringan listrik, pihaknya akan membangun sarana penunjang lainnya misalnya rumah pembangkit (power house). Ini diperlukan lantaran Teor adalah daerah baru yang membutuhkan rumah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). PLN menargetkan, semua sarana penunjang aksea listrik bagi masyarakat Teor akan selesai pada bulan Desember mendatang.

“Insyah Allah akhir bulan Desember 2018 bila tidak ada kendala pekerjaan itu akan selesai, “harap Malawat.

Pada tahun 2010 lalu PT. PLN (Persero) sebenarnya telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) diwilayah itu. Namun pasokan listrik dari PLTS itu hanya melayani satu desa saja. Selain kapasitasnya pasokan listriknya terbatas, pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari ini juga sering mengalami kerusakan.

“Di Teor itu rencana PLTD, dulu itu sudah terpasang PLTS tapi trible pada batrei, sumber batrei sehingga untuk peningkatan pelayanan yang sudah ada maka PLN membangun power house dengan kapasitas mesin 3x100kw, CC nya itu pembangkit diesel, dan itu bisa melayani semua, “tutur Malawat. (IN-17)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top