AMBON,MALUKU – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo, dalam sambutan pada acara Seminar Big Data, yang dikutip oleh Kepala BI Perwakilan Maluku Bambang Pramasudi, disebutkan, ekonomi digital yang berkembang saat ini, dapat membantu efisiensi di sektor ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, revolusi digital yang tengah berlangsung, apabila dimanfaatkan dengan optimal, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen per tahun. Adapun rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam satu dekade terakhir sebesar 5,64 persen.
“Potensi ekonomi digital sangat besar didasarkan pada data dan informasi jumlah pengguna internet Indonesia saat ini. Sebagai contoh, jumlah masyarakat yang berbelanja melalui internet (online)di Indonesia , mencapai 24,74 juta orang ,”sebut Bambang Pramasudi,dalam sambutan pada acara Temu Responden 2018,di Natsepa Hotel dan Conference Resort,Rabu (25/04/2018) .
Selain itu papar Pramasudi, setiap pengguna e-commerce di Indonesia rata-rata membelanjakan Rp3juta per tahun. Aktifitas belanja online yang tinggi ini,sejalan dengan keaktifan orang Indonesia diberbagai media sosial.
“Ke depan, peran ekonomi digital terhadap perekonomian Indonesia akan semakin besar. Mengacu pada kajian McKinsey Imdonesia pada tahun 2016,ekonomi digital diproyeksi akan memberi nilai tambah sebesar USD115 miliar atau setara 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2025.Teknologi digital juga dipercaya, akan membantu penyerapan tenaga kerja hingga 4 juta orang di tahun 2025,”paparnya.
Diketahui, Temu Responden, BI Perwakilan Maluku menghadirkan narasumber antara lain, Josua Pardede selaku Economist PT. Bank Permata, dengan materi tentang perkembangan dan outlook ekonomi 2018 serta perkembangan ekonomi digital.
Sementara itu, Sigit Aryo Tejo yang menjabat Sales Director Modalku memaparkan materi terkait perkembangan finansial teknologi melalui marketplace lending.
Juga, acara tersebut menghadirkan seluruh stakeholder dalam pemerintahan lingkup provinsi Maluku. (IN-06)
