Maluku Tenggara

Pemda Malra Adakan Aksi Bersih Sampah Laut dan Pantai

Malra,Maluku –  Dalam Rangka Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, yang diperingati setiap tanggal 21 Februari sampai dengan 21 April, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tenggara, (Malra), melaksanakan berbagai kegiatan. Selain kegiatan yang dilaksanakan, bersih rutin juga dilaksanakan setiap hari Jumat. Gerakan bersih-bersih pantai di sepanjang selat Rosenberg, juga dilakukan pihaknya.

Demikian diungkapkan Kadis DLH Malra, Alex Wiyono saat ditemui disela-sela kegiatan aksi tersebut,  Minggu,(8/4/2018).

Kegiatan bersih pantai sepanjang selat Rosenberg tersebut diikuti  15 penyelam yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kegiatan itu juga diikuti oleh pemerhati lingkungan diantaranya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tual Sorveillance For Marine, PDC Kai Dive, Kai Paradise, WWF, Kei Paradise, dan Kaki Bajalan, Community, peserta unsur masyarakat.

Kadis LHWiyono menuturkan, Bersih bersih Pantai dan laut ini, merupakan salah satu upaya mendukung program pengendalian pencemaran dan kerusakan terhadap ekosistem pesisir dan lautan, serta pembangunan kelautan, perikanan dan pariwisata. “

Sehingga masyarakat bisa tergerak secara mandiri menjaga kebersihan laut dan pantai,” ungkap Wiyono.

Dia menambahkan, untuk menciptakan Maluku Tenggara yang bersih, Pemerintah daerah tidak  akan  mungkin  mampu menangani masalah sampah, tanpa dukungan dan partisipasi dari masyarakat.

” Sampah adalah tanggungjawab bersama, untuk itu kesadaran masyarakat sangat diharapkan, dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.”imbuhnya.

Dikatakan, Pulau Kei saat ini sudah terkenal dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung.

“Wisatawan akan lebih nyaman berkunjung apabila Daerah itu, bersih, aman, nyaman, ramah, dan yang paling penting adalah kebersihan.” pungkas Wiyono.

“Mewakili pemerintah daerah, Kami  sangat mengapresiasi langkah kongkrit dari beberapa rekan-rekan Community yang sudah membantu pemerintah Malra, dalam menangani masalah sampah sekaligus sebagai bentuk sosialisasi ke masyarakat.” tambahnya.

Selain melakukan pembersihan pantai, pada kesempatan itu juga Wiyono melepaskan penyu laut secara simbolis, sebagai tanda melindungi hewan hewan yang dilindungi.

Dirinya meminta kesadaran masyarakat untuk tidak berburu satwa yang hampir punah itu. menurutnya ancaman terhadap penyu adalah selain dikonsumsi juga diperdagangkan baik dalam bentuk daging, telur ataupun bagian tubuhnya.

“Sesuai peraturan pemerintah, semua jenis penyu laut di Indonesia telah dilindungi berarti segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup, ataupun mati, itu dilarang.” Pungkasnya.(IN-09).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top