Bula,Maluku- Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Senin (23/4/2018) menggelar rapat kordinasi (Rakor). Kegiatan Rakor yang dihadiri sejumlah pengurus tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan itu dibuka pada Minggu (22/4/2018) malam diaula kantor Kementrian agama SBT.
Bupati Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Setda, Ir. Nurdin Mony mengatakan, Pemerintah daerah sangat menaruh perhatian dan berterima kasih kepada LPTQ dan berbagai unsur masyarakat yang telah memelihara dan membina kondisi kehidupan yang penuh rasa kebersamaan dikalangan masyarakat setempat.
Menurut bupati, Kondisi yang demikian kiranya perlu diwujudkan mengingat hal tersebut sangat diperlukan bagi keberhasilan pemerintah daerah dalam memperjuangkan cita-cita masyarakat yang sejahtera lahir batin.
“Kita sadari bahwa fungsi lembaga ini tidaklah ringan, disamping sebagai sarana komunikasi sosialisasi pengembangan Tilawatil Qur’an juga sebagai motor penggerak dakwah umat, “ungkap Mony saat membaca sambutan bupati.
Diakui bupati, dengan melihat fungsi LPTQ yang begitu kompleks kiranya rapat kordinasi dipandang perlu dilakukan untuk melakukan evaluasi kegiatan, Instrospeksi diri agar langkah progresif yang dilakukan demi kelangsungan kehidupan organisasi sebagai pelayan umat.
“Saya memandang perlu dilakukan Penyelengaraan kembali dalam lembaga ini sehingga mampu membangun konsolidasi organisasi LPTQ agar kedepan bisa lebih baik lagi, baik itu yang berkaitan dengan kelembagaan, program kerja serta kiprah LPTQ disektor pengembangan baca tulis Al-Qur’an dikabupaten Seram Bagian Timur, “lanjut bupati.
“Selaku pimpinan daerah, saya berharap, dimasa mendatang LPTQ kabupaten yang merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas peserta MTQ/STQ dibumi Ita Wotu Nusa dapat terus melakukan langkah-langkah terobosan bagi peningkatan kualitas Qori dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah yang menjadi peserta MTQ/STQ agar tampil optimal diberbagai tingkatan dan bisa meraih prestasi, “harap bupati.
Sementara itu, ketua LPTQ kabupaten Seram Bagian Timur, Sagaf Kelirey mengatakan, ada sejumlah hal pokok yang akan dibicarakan dalam rapat Kordinasi tersebut. Salah satu diantaranya berkaitan dengan evaluasi program kinerja yang akan dilakukan pada tahun 2018 ini.
“Secara teknis nanti dalam rapat itu ada soal koordinasi dan evaluasi organisasi kelembagaan. Dalam evaluasi organisasi kelembagaan itu yang diperbincangkan adalah soal program kerja prioritas LPTQ. Yang pertama yaitu kita fokus pada program kerja, “ungkap Sagaf.
Dikatakan, program kerja prioritas yang dimaksudkan adalah berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan mutu Qorih maupun Hafidz yang akan tampil diberbagai ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional.
“Jadi dalam konteks itu akan kita buat desainnya terbalik. Biasanya pembinaan itu memang ada 2 tipe pembinaan. Pembinaan yang mendesak dan pembinaan berjangka panjang seperti rutinitasnya kita dengan lembaga-lembaga yang bersentuhan dengan pengembangan Al’Quran, “kata Sagaf.
Kata dia, untuk pembinaan calon Qorih dan Hafidz yang diseleksi melalui ajang Seleksi Tilawatil Qur’an maupun Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kecamatan tahun 2018 ini, LPTQ kabupaten SBT akan memakai sistem terbalik. Artinya, bila pada tahun sebelumnya sistem Training Camp (TC) dilakukan hanya bagi peserta yang keluar sebagai juara pada ajang MTQ, maka tahun ini berbeda. Sistem TC akan dilakukan sebelum pelaksanaan MTQ. Untuk itu, peserta yang akan dibina melalui TC akan direktrut sebelum ajang MTQ dimulai.
“Jadi Insyah Allah untuk 2019 nanti kita akan laksanakan rekrutmen, pemataan peserta setiap kecamatan sudah ada. Oleh karena itu kita fokus untuk kemudian kita setiap kecamatan tentu dengan kualifikasi tertentu, “ungkap dia.
Menurut Sagaf, dengan menggunakan sistem TC terbalik ini calon Qorih maupun Hafidz akan benar-benar belajar dan memahami apa yang diajarkan para instruktur atau pelatih. Sebab, sistem TC terbalik ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan ini bisa dimanfaatkan oleh para calon Qorih dan Hafidz untuk belajar dengan baik.
“Ini mengingat karna waktu pelaksanaan MTQ kabupaten dan MTQ provinsi sangat mepet. Kalau diprogramkan setelah pelaksanaan MTQ kabupaten maka itu hanya butuh waktu cuma sekitar sebulan, “jelasnya. (IN-17)
