Community

Salampessy Konsolidasi Pembentukan PAC Granat Leitisel

AMBON,MALUKU –  Dalam rilisnya, Minggu (18/03/2018),Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Provinsi Maluku Yani Salampessy menggelar konsolidasi pembentukan PAC Granat Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), kota Ambon, yang berlangsung di Negeri Ema, Sabtu (17/03/2018).

“Selain menghadiri acara pribadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Elviana Pattiasina, kami sekaligus melakukan konsolidasi pembentukan PAC Leitisel,”sebutnya.

Dijelaskan, PAC Leitisel terdiri dari 8 negeri, yang dalam waktu dekat ini sudah akan dilantik sebelum pelaksanaan rapat koordinasi daerah Granat Maluku.

Dirinya menuturkan , pembentukan PAC Leitisel di kota Ambon merupakan yang kelima, mengingat 4 PAC lainnya sudah terbentuk, yakni Nusaniwe, Sirimau, Baguala dan Teluk Ambon.

Sebut Salampessy, pembentukan simpul-simpul organisasi ini dalam upaya memberantas narkoba di kota Ambon.

GRanat AmbonSecara luas dikatakan, saat ini sudah ada enam DPC Granat di Maluku yang sudah terbentuk, sedangkan tiga DPC lainnya dalam proses pelantikan yang akan dilaksanakan dalam akhir bulan ini.

Dirinya menargetkan di tahun 2019, kota Ambon dan secara keseluruhan Maluku secara keseluruhan sudah bisa keluar dari 10 besar bahaya narkoba di Maluku. Dengan melakukan berbagai upaya, selain bersinergi dengan instansi terkait dalam hal ini Polda Maluku dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku, melalui berbagai kegiatan yakni, juga memberikan pengetahun terkait bahaya narkoba, serta pembentukan komunitas atau pergerakan positif dari pemuda di Maluku untuk melakukan kegiatan apa saja untuk terhindar dari dari narkoba.

Pada kesempatan yang sama , Ketua Informasi Publik (KIP) Maluku Kamil Fuad Bahasoan, mengungkapkan Granat dan  keterbukaan informasi publik memiliki kesinambungan, karena pengaruh dari narkoba berimbas ke semua lini masyarakat baik di kalangan pemuda maupun birokrasi, yang berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan.

Dikatakan, lebih dari 50 persen tenaga kerja di Maluku adalah kalangan pemuda, untuk itu perlu ada pendekatan secara persuasif yang dilakukan Granat, dengan bersinergi dengan instansi teknis lainnya dalam upaya pemberantas narkoba di kalangan pemuda.

Menurutnya, ada beberapa persoalan terkait atensi pemerintah terkait kehadiran Granat, yang perlu di back-up bukan hanya dari sisi kinerja program, tetapi juga persoalan fasilitas dan lain sebagainya.

“Kita tahu lembaga maupun institusi dia harus dibackup baik dari sisi finansial maupun fasilitas, hal ini yang sementara menjadi problem yang mendasar Granat. Untuk itu, kiranya hal ini dapat direspons oleh pemda, sehingga menjadi stimulus bagi Granat dalam upaya memberantas narkoba di bumi seribu pulau ini,”jelasnya. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top