Ambon,Maluku – Setelah dipimpin oleh Direktur Umum, Afras Pattisahusiwa manajemen Perusahaan Daerah Panca Karya sangat Amburadul, pasalnya Pattisahusiwa menerapkan sistim nepotisme di kantor pelat merah yang dipimpinnya, dimana ada banyak sanak saudara dan teman dari Direktur itu duduk di jabatan strategis di Perusahaan Daerah tersebut.
Bahkan bukan hanya jabatan strategis yang dicaplok oleh Pattisahusiwa dan kroni- kroninya, diduga ada pencurian dan perampokan uang negara di perusahaan itu yang dilakukan secara terstruktur layaknya sebuah sindikat di dunia kejahatan, karena pos anggaran dan laporan keuangan diatur sedemikian rupa sehingga tidak terdeteksi adanya terjadi kecurangan.
Permaianan kotor ini,secara blak- blakan dibongkar oleh Ketua Dewan Pengawas PD Panca Karya, Ruri Moenandar.
“Menurut Saya yang telah dilakukan oleh Dirut Pattisahusiwa adalah, Nepotisme yang termasuk dalam KKN, pasalnya Adik saudara- saudara dan orang orang terdekatnya sudah dipekerjakan secara beramai – ramai di perusahaan ini” ungkap Moenandar kepada media ini di ruang kerjanya Rabu (21/3).
Kekecewaan Moenandar makin menjadi- setalah Ia mengetahui bahwa orang –orang yang ditempatkan Pattisahusiwa di Perusahaan yang berkantor di jalan Dr Setiabudhi itu juga melakukan Kolusi dan Korupsi untuk merongrong keuangan perusahaan tersebut.
“Untuk mencuri dan merampok uang kantor, Mereka melakukan pertemuan secara sembunyi sembunyi di hotel-hotel dan merapatkan strategi untuk mencuri uang tersebut dan mengaturnya agar tidak diketahui d saat pelaporannya. Cukup sudah, Saya sudah lelah dengan semua ini” ujar Moenandar dengan nada gusar.
Menurut Moenandar, persoalan ini telah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Maluku dan DPRD Maluku namun hingga kini tidak ada respon dari lembaga eksekutif dan legislatif tersebut.
“Semestinya sebagai pemangku jabatan dan pengambil keputusan, Mereka harus segera mengambil tindakan tegas terhadap pencurian uang negara yang tengah berlangsung di BUMN pelat merah tersebut, pertanyaannya mengapa sampai persoalan ini di beiarkan sampai berlarut- larut” bebernya.
Moenandar mengungkapkan, dirinya sangat kecewa denga sikap Pemprov Maluku dan anggota DPRD Maluku yang sangat lamban dalam bertindak, padahal persoalan defisitnya keuangan PD Panca Karya Karena dirong-rong oleh Dirut dan kroni – kroninya sudah menjadi rahasia umum.
Mau tak mau persoalan kisruh dan defisit pada manajeman PD Panca Karya juga berimbas pada pegawainya, dimana ada sekitar 200 karyawan yang telah bekerja pada perusahaan itu juga terkena dampaknya.
“ Untuk itu Saya minta supaya Mereka- Mereka yang mencuri uang kantor, untuk segera mengembalikannya, supaya Kami bisa kembali menghidupkan kantor ini, pasalnya hutang kantor ini sudah mencapai milyaran rupiah ,sementara hak hak pegawai tidak dibayar,jasa produksi, bonus serta serta jaminan sosial tenaga kerja dan kesehatmn BPJS , uang kematian, pesangon tidak dibayarkan” keluh Moenandar
Karena itu, akibat defisit, dan kekisruhan manajemen Perusahaan Daerah yang telah berdiri sejak tahun 1962 tersebut, maka para para pegawainya telah bersepakat dan menandatangani surat pernyaaan untuk melakukan aksi bersama, yakni turun kejalan untuk berunjuk rasa melakukan demontrasi terhadap manajeman PD Panca Karya yang sarat KKN itu , karena Mereka berharap untuk segera dilakukan perbaikan terhadap manajemenya.
Sementara Dirut PD Panca Karya Afras Pattisahusiwa yang dihubungi oleh media ini lewat saluran telepon selulernya, tidak mangaktifkan HPnya . (IN-01/NK)
