Namlea,Maluku- Ratusan warga dataran tinggi, Desa Wai Ngapan, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, kini enggan mengkonsumsi ikan dan sayur dari dataran rendah kawasan Gunung Botak dan Teluk Kayeli Kabupaten Buru. Warga khawatir sayur mayur dan hasil laut dari wilayah itu sudah tercemar limbah kimia, mercury sebagai dampak penambangan ilegal Gunung Botak yang menggunakan bahan kimia tersebut.
“Samua masyarakat yang ada di area tambang Gunung Botak tidak mau beli buah-buahan, sayur dan ikan-ikan yang masuk ke dusun, desa mereka karena takut keracunan atau tercemar dengan bahan kimia mercury dan cianida,”Kata Kepala Desa Wai Ngapan Anton Nurlatu kepada wartawan di aula Kantor Desa Wai Ngapan, Kamis (15/3/2018).
Kekhawatiran warga beralasan, pasalnya Jumat (9/3/2018) tiga ekor kerbau milik petani mati mendadak setelah meminum limbah bahan kimiah tak jauh dari lokasi pengolahan emas sistem rendaman menggunakan bahan mercury dan cianida di dataran rendah Kecamatan Waelata.
Tak hanya itu, Minggu (11/3) ditemukan satu ekor kerbau mati di Teluk Kayeli yang diduga keracunan bahan kimia dari Gunung Botak.
Kapala Soa Anton didampingi Kepala Adat Batangga Nurlatu dan puluhan warga adat menyatakan aktivitas penambangan secara ilegal dengan menggunakan bahan kimia sudah mengkhawatirkan masyarakat adat setempat. Karena itu warga adat dataran tinggi yang memiliki wilayah adat hingga ke Gunung Botak mendesak Pemprov Maluku, pemerintah pusat dan aparat TNI/Polri mengambil langkah penertiban ribuan penambang di Gunung Botak.
Warga adat meminta perlindungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi agar segera mengambil langkah untuk menghindarkan bahan kimia, mercury dan cianida akibat aktivitas penambangan ilegal di Gunung Botak
“Jika tidak, kami dan anak generasi kami akan jadi korban. Mulai dari manusia, binatan, amfibi dan ikan sudah jadi korban,”imbau Anton.
Anton menyatakan, selama ini mereka selalu diam terhadap kegiatan penambangan dengan menggunakan bahan kimia di Gunung Botak. Namun kondisi saat ini makin mencemaskan warga karena tercemarnya lingkungan sebagai dampak dari limbah bahan kimia. (IN-01/KIS)
