Labuha,Maluku Utara- Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 152 Ny. dr. Ni Made Restiawati Suarjana, Sp.P. menggagas monyet endemik bacan atau yang dalam bahasa lokal disebut Yakis, menjadi salah satu ikon wisata daerah Halmahera Selatan sekaligus sebagai upaya konservasi keberadaan hewan primata yang hampir punah tersebut.
Ide tersebut berawal saat Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 mendampingi kunjungan kerja Danrem 152/Babullah Kolonel Inf I Wayan Suarjana, S.E., M.M. ke wilayah Kodim 1509/Labuha, (2/3/2018).
Saat rombongan menginap di rumah adat kawasan hutan kota, terlihat kawanan monyet yang tampak jinak dengan manusia . Hewan primata dengan ciri khas bokong berwarna merah, tampak jinak.
Ketua Persit saat itu berinteraksi dengan hewan bernama latin Macaca Nigra itu, dengan cara memberi makan hewan itu.
Keberadaan monyet endemik Sulawesi tersebut mengingatkan pihaknya akan beberapa objek wisata di Indonesia yang menjadikan hewan mamalia itu sebagai objek wisata. Semisal Pulau Bali yang memiliki ikonik dengan keberadaan monyetnya seperti di Ubud, Uluwatu, Alas Kedaton, Pulaki dan Sangeh.
Berdasarkan hal itu, Ketua Persit berinisiatif untuk menggagas primata Yakis tersebut menjadi ikon wisata di Halmahera Selatan yang diawali dengan upaya konservasi guna melindungi keberadaan hewan yang hampir punah tersebut sekaligus menjadikanya daya tarik sendiri bagi Pariwisata di Maluku Utara.
Sementara itu dalam keterangannya, Ws. Kapenrem 152/Babullah Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan, ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 menggagas hewan Yakis Bacan sebagai ikonik wisata dilandasi upaya konservasi keberadaan hewan itu agar tak terancam punah. (IN/PNM)
