Maluku

DPR RI Seriusi Pencemaran Lingkungan Di Gunung Botak

AMBON, MALUKU – Keprihatinan atas pencemaran lingkungan yang terjadi di Gunung Botak, Kabupaten Buru, juga turut dirasakan oleh Michael Wattimena, Wakil Ketua Komisi IV, DPR RI. Kepada INTIM NEWS di Ambon, Minggu (04/03/2018) Wattimena yang lebih akrab disapa BMW, mengungkapkan, aktifitas yang dilakukan di Gunung Botak, harusnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ada.

“Menurut hemat Kami, banyak regulasi yang sudah mengantisipasi dalam kaitan pelestarian lingkungan di sekitar Gunung Botak. Kalau memang mau Lingkungan itu bersahabat, baik kesehatan, maupun masa depan anak cucu kita maka, perundang -undangan yang menjadi payung harus dilakukan sehingga, tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan yang ada,”tuturnya.

Dirinya mengaku, walaupun  secara jujur  tidak terlalu paham, terkait dengan kondisi yang ada disana, tetapi yang  diketahuinya bahwa, sudah ada proses pelarangan, terhadap aktifitas penambangan tradisional yang ada disana. Dengan berbagai peraturan yang ada, karena itu sifatnya lintas sektoral. Tidak saja satu sektor, yang menangani masalah itu dalam hal ini misalnya ESDM, tetapi juga ada di mitra kita di Komisi IV dalam kaitan dengan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Ini akan menjadi konsen Saya, pada saat nanti rapat dengan Kementerian KLH, dalam kaitan dengan kegiatan aktifitas daripada masyarakat yang melakukan aktifitas tambang tradisional yang ada disana. Apakah ini harus tetap dilanjutkan, apakah ada evaluasi. Menurut hemat kami, bahwa sudah ada regulasi-regulasi terkait dengan penghentian aktifitas daripada masyarakat untuk melakukan kegiatan tambang tradisional dimaksud,”tegasnya.

Sebelumnya, Kamis (01/03/2018),usai rapat bersama tim dari Kemenko Polhukam, Penjabat Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengatakan, belum bisa memberi keterangan pers.Pasalnya,ada tim gabungan yang turun ke Gunung Botak.

“Saya tidak  bisa komentar itu,karena ada tim yang turun ke sana.Kita tidak mungkin membuat kesimpulan separuh – separuh.Jadi nanti ,ada tim yang berangkat ke sana.Hasil tim itu baru nanti  pasti kita rapatkan di Jakarta.Hasil itu baru kita beritahu.soal gunung botak ,”bebernya.

Sahuburua sebutkan, tim  lakukan penilaian terhadap aktifitas di sana dan supaya penanganan itu secara komprehensif,tidak diselesaikan satu-satu tapi diselesaikan secara menyeluruh .Itu, baru dirinya bisa memberikan keterangan bahwa apa – apa saja yang telah selesaikan .

“Keinginan pemerintah daerah, kalau bisa masalah ini diselesaikan tuntas. Nah,untuk tuntas itu kita memerlukan keterlibatan semua instansi,itu sangat penting. Siapapun yang ada ,kita menyelesaikan masalah itu. Karena bagaimana pun,kita memikirkan masa depan dari anak-anak kita yang ada di pulau Bur.Generasi kita disana itu kan, pewaris masa depan,jadi kita harus selesaikan,”ajaknya. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top