Waimital, Maluku- Dalam rangka mendukung Upsus Swasembada Pangan dan mendukung percepatan serapan gabah di perum Bulog Prov. Maluku yang dinilai masih minim, perlu adanya pertemuan untuk mencari solusi atau Kesepakatan bersama antara petani dengan pihak Perum Bulog, terutama masalah harga beras.
Hal ini diungkapkan Pasi Bakti TNI Ster Rem 151/Binaiya, Mayor Inf La Muhammad Disela-sela pertemuan bersama Perum Bulog di wilayah Kodim 1502/Masohi dalam rangka mendukung Upsus Swasembada Pangan dan Mencari Solusi serta Kesepakatan bersama untuk percepatan serapan gabah / beras Petani, di Balai Desa Waimital, Kec. Kairatu, Kab. SBB, Jumat (16/3/2018).
Dimana Stok Persediaan beras Di Perum Bulog Prov. Maluku hanya 10 Ton dibandingkan target 1.500 Ton untuk 3 bulan ke depan.
Dikatakan, dalam rangka mendukung Upsus Swasembada Pangan dan mendukung percepatan serapan gabah di Perum Bulog Prov. Maluku yang dinilai masih minim, maka perlu adanya pertemuan untuk mencari solusi atau Kesepakatan bersama antara petani dengan pihak Perum Bulog, terutama masalah harga beras.
Dikatakan, Perlu adanya konstribusi para petani dengan menyisihkan hasil panen kepada Pemerintah sehingga persediaan Pangan terpenuhi tanpa mengimpor dari Luar.
Sementara, Husen Salampessy SP. M.Si mengatakan, Stok beras di Perum Bulog Provinsi Maluku bisa dikatakan sangat sedikit untuk 3 bulan ke depan, hanya 10 Ton dimana target yang tersedia 1500 Ton. Hal ini merupakan dilema bagi pemerintah baik pusat maupun daerah (provinsi Maluku).
“Saya berharap agar para petani dapat bekerjasama dengan baik, melihat banyaknya bantuan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada kita, berupa alat pertanian, subsidi Pupuk dan lainnya, untuk meningkatkan hasil pertanian di wilayah, oleh karenanya saya minta kesediaan para petani untuk membantu pemerintah dalam hal kesediaan pangan, walaupun harga yang telah ditentukan oleh pemerintah lebih rendah dibandingkan dengan harga pengusaha lain, tanpa bantuan dari para petani pemerintah bukan apa-apa,” jelasnya.
Sedangkan Kadis Pertanian Malteng menyampaikan, beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah kepada para petani, mulai dari Perluasan lahan garapan (cetak sawah) hingga pengadaan bantuan bantuan pertanian, demi peningkatan hasil pertanian, dalam persoalan ini Pemerintah hanya meminta dari para petani untuk menyisihkan 8 – 10 Persen hasil pertanian kepada Perum Bolug Maluku dalam hal menjawab kesediaan beras kita yang ditargetkan 1500 Ton untuk 3 bulan ke depan.
Sementara Sri Handayani (Perum Bulog ) katakana, pada Prinsipnya Pihak Bulog sebagai tim eksekusi beras dari para petani, siap menerima hasil tani (beras) dalam jumlah berapapun yang penting memiliki kriteria kriteria berdasarkan (SOP) yang telah ditentukan dapat terpenuhi.
“Sample beras di Pulau Seram Pada tahun 2014 belum memenuhi kriteria (SOP dan Inpres 05 Tahun 2015), sehingga tidak dibeli, namun mayoritas beras di P. Seram laku terjual kepada konsumen,” tegasnya seraya katakan kriteria kriteria dari Perusahan Bulog yang telah ditentukan berdasarkan SOP tersebut adalah kadar air 14 % dan Butir Patah 20 %. Yang memenuhi kriteria tersebut hanya dari Pulau Buru.
Menurutnya Perlu adanya sosialisasi dari penyuluh pertanian dan kerjasama dari dinas pertanian agar dalam pengolahan hasil panen yang berkualitas baik, contoh cara pengeringan gabah basah dan lama waktu pengeringan hingga 3 – 5 hari sehingga Butir Patah menurun.
Terkait diwilayahnya pulau seram yang memiliki jarak lumayan jauh dari Perum Bulog Ambon yang memiliki biaya transportasi yang cukup besar, olehnya itu, Pihak Bulog akan berkordinasi dengan Pemda untuk menyediakan Gudang Bulog dan mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD) di Pulau Seram.
“Harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah hingga 30 April 2018 mencapai Harga Gabah Kering Giling (GKG) 5.580/Kg dan Harga Beras 8.760/Kg diterima di pintu gudang Bulog,” pungkasnya.
Turut hadir, Husen Salampessy SP. M.Si, Kepala Seksi Produksi dan ketahanan pangan Dinas Pertanian Prov. Maluku, Ir. Max Letahena M.Si, Pengkajian Teknologi pertanian Provinsi Maluku, Sri Handayani, Kasi Pengadaan Beras Perum Bulog Prov. Maluku.
Kadis Pertanian Malteng, Drs. Markus Selamor, Pasi Bakti TNI Sterem 151/Binaiya, Mayor Inf La Muhammad, Kasdim 1502/Masohi, Mayor Inf Adi Eka Jaya Saputra, Muh Sapri Tutupoho (Sekcam Kairatu/Plt Camat), Sara Petronela Serpara BA (Sekcam Kairatu Barat/Plt Camat), Simon Irapanussa, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, UPTD Pertanian Kec. Kairatu, Stela Likumahua, SE, Kepala BRI Unit Waimital, Danramil 1502-08/Kairatu, Kapten Inf Bambang Setyono, Danramil 1502-07/Piru, Kapten Inf Ato Laturake, Para Kades Waihatu, Waimital, dan Kadus Waitoso, Para Gapoktan dan Petani Kab. SBB dan Babinsa Koramil Kairatu serta Koramil Piru sekitar 70 orang. (IN-14/JSY)
