Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Beras Langka Di MTB, Pemkab Minta Bantuan Disperindag Maluku

AMBON, MALUKU – Hebohnya beras oplosan di Kabupaten MTB, akhirnya menimbulkan kelangkaan beras di daerah tersebut. Pasalnya, dari peristiwa itu, Bupati MTB Petrus Fatlolon sempat membekukan ijin usaha dua toko yang notabene adalah distributor beras disana selama dua minggu. Kedua toko dimaksud yakni Toko Sinar Mas dan Toko Selatan.

Atas peristiwa tersebut, walaupun ijin usaha sudah diaktifkan lagi, namun memang pada kenyataannya, dari hasil sidak satgas pangan, gudang-gudang tempat penyimpanan beras, kosong alias stok habis. Jadi, harus menunggu beras dari Surabaya. Sementara, saat ini jalur tol laut, tidak singgahi Kabupaten MTB lagi.

“Terhadap kelangkaan beras di MTB, Kami sudah berkoordinasi dengan mitra kami Disperindag Maluku. Dan, direncanakan hari ini akan dikirim 70-100 Ton beras ke MTB . Memang, yang harus disiapkan itu atas permintaan pemerintah daerah disana adalah, kurang lebih 170 ton. Tapi ,telah kordinasi ,sementara dicari juga 100 ton beras premium,”ungkap Anos Yeremias, Ketua Komisi C DPRD Maluku,Selasa (13/03/2018),di Ruang Komisi kepada INTIM NEWS.

Selama ini jelasnya , seluruh kebutuhan pokok yang beredar di MTB itu ,langsung dipasok dari Surabaya,bukan dari Ambon. Dan, terjadi kelangkaan juga diluar prediksi pihaknya.

Menurutnya,karena beberapa waktu  lalu diadakan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan di Jakarta, juga membicarakan tol laut.

“Saya juga sempat interupsi, tapi pelabuhannya itu bukan tol tapi masih manual, Biaya tinggi masih dihampir semua pelabuhan di Maluku yang disinggahi oleh kapal tol laut itu juga diakui oleh Kementerian. Dan kita berharap ke depan ada pembenahan,”bebernya.

Sementara itu, ditempat terpisah, Kepala Bidang hubungan dalam negeri,pada Dinas Perindag Maluku, Bustaman membenarkan akan adanya pasokan beras  Medium dengan kuantitas  100 ton oleh  PT Perum Bulog ke MTB.

“Pemerintah kabupaten MTB, meminta bantuan kami Disperindag Maluku agar membantu atasi kelangkaan beras disana. Pemkab meminta beras 170-200 ton. Jadi,bekerjasama dengan Bulog, dikirimkan dulu 100 ton beras medium. Sisanya beras premium, namun masih menunggu kejelasan dari Pemkab sendiri. Karena, pihak Ketiga yang akan mendistribusi beras premium. Yakni, CV. Berkat Mulia. Tapi, mereka meminta persetujuan pembayaran dimuka, oleh Pemkab dulu, baru distribusi,”sebut Bustaman,di Kantor Disperindag Maluku pada hari yang sama.

Dirinya mengakui, Bupati meminta beras terbaik dan tidak mau beras Bulog. Tetapi, mengatasi kelangkaan yang ada, Bulog berinisiatif mengirimkan 100 ton beras medium dulu, baru diatur kemudian untuk beras premium 100 ton lagi.

Karena dirinya menilai, masyarakat sangat membutuhkan beras disana. Selain itu, pihak Disperindag menyayangkan pihak disperindag Kabupaten /kota di Maluku, melalui Satgas Pangan disana yang jarang memberikan laporan ke provinsi terkait kondisi pangan disana.

“Disperindag Kabupaten /kota melalui tim satgas pangan, jarang sekali memberi laporan ke provinsi. Harusnya, setiap minggu update data, apa saja kebutuhan sembako di daerah yang masih ada atau yang sementara krisis stok. Sehingga, kami bisa mengambil langkah. Ini sudah terjadi, ada temuan baru dilaporkan, “ujarnya dengan nada kecewa. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top