Maluku Tenggara

3 Hari Bertahan Hidup Dengan Minum Air Hujan, Ini Kisah Penumpang Speed Boat Asal SBT yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni

Ilustrasi Terdampar di Pulau Tak berpenghuni

TUAL,MALUKU- Setelah 3 hari bertahan hidup, tujuh orang penumpang speed boat yang terdampar di pulau tak berpenghuni akibat karam di hantam gelombang akhirnya berhasil di evakuasi.

Diketahui Kapal pelayaran rakyat tipe Long Boat 15 PK bermuatan 7 penumpang tersebut bergerak dari pulau Teor Kabupaten Seram Bagian Timur menuju Kota Tual. Long Boat tersebut akhirnya karam di hantam gelombang di perbatasan antara Pulau Teor dan Pulau Bui  kecamatan Dullah Utara, kota Tual pada Rabu (14/3/18).

Proses evakuasi di lakukan dengan menggunakan Kapal patroli KPLP Salawaku KNP. 213 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tual yang bertolak dari pelabuhan Ufmar Kabupaten Maluku Tenggara pada Jumat (16/3/2018) dan bershasil membawa seluruh penumpang pada Sabtu (17/3/2018).

Kepala Unit Penyelengara Pelabuhan (UPP) kota Tual, Arifai, kepada wartawan di ruang kerjanya, mengatakan, informasi terdamparnya speed Boat  di pulau Bui, di peroleh pada Jumat (16/3) sekitar pukul 14.00 WIT.

Speedboat SBT

Dikatatakannya setelah mendapat informasi tersebut, UPP Tual segera berkoordinasi dan  mengadakan pertemuan dengan melibatkan Kapolres Malra AKBP, Indra Fadilla Siregar dan Plt Walikota Tual, Abdul Hamid Rahayaan untuk melakukan proses evakuasi korban.

“Saya dapat info dari keluarga korban, dari info tersebut kami, Kapolres Malra dan Plt Walikota Tual melakukan koordinasi selanjutnya menghubungi kepala PPLP guna mengunakan kapal milik mereka yang punya keungulan kecepatan dan mampu menembus cuaca ekstrem yang digunakan menuju ke lokasi evakuasi.” ujar Arifai.

Usai berkoordinasi, PPLP kemudian menurunkan kapal patroli  KNP Salawaku 213 dengan 9 awak kapal, yang bergerak dari pelabuhan Ufmar, Desa Danar, Malra pada, Jumat (13/3/2018) sekitar pukul 17.00 WIT.

“KNP Salawaku menuju ke pulau Bui tiba di pulau tersebut pada Sabtu (17/3) sekitar pukul 07.00 WIT. Sebenanya untuk menuju ke pulau hanya memerlukan waktu 5 jam, namun karna cuaca yang buruk proses evakuasi sedikit terhambat.” jelas Arifai.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Seluruh korban yang berjumlah 7 orang, seluruhnya berhasil dievakuasi dan tiba di Tual dengan selamat pada Sabtu (17/3) sekitar pukul 15.00 WIT. Selanjutnya para korban ditangani tim medis guna memeriksa kondisi kesehatan mereka.

Salah satu korban Moksen Rumagiar, kepada wartawan mengungkapkan, speedboat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin akibat terkena  gelombang besar. Selanjutnya speed yang rusak tersebut terkatung katung di laut sebelum akhirnya terdampar di pulau Bui.

“Kita terdampar selama 3 hari 4 malam, selama itu kita hanya makan pisang dan meminum air hujan dan air kelapa untuk bertahan hidup, nanti setelah hari ke 3 baru kita mendapat jaringan untuk menghubungi keluarga melalui telepon seluler,” ujar Moksen.

Ketujuh korban masing-masing, Moksen Rumagia (22), Latif Rumagia (44), Madat Rumagia (48), Paskalis Rumagia (48), Silvester Rumagia (16), Ongen Rumagia (26) dan Krisno Rada (36). (IN-09).

 

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top