Bandung, Jawa Barat – Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat, melalui Komunitas Basis Mahasiswa Se-Papua Universitas Pendidikan Indonesia, menggelar Talkshow dalam rangka menanggapi persoalan Kejadian Luar Biasa Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat dan beberapa Kabupaten/ Kota Papua dan Papua Barat.
Hal ini, dilakukan guna mengetahui keadaan kesehatan dan menanggulangi campak dan gizi buruk dengan tema “Perangi Gizi Buruk melalui Aksi Cepat Tanggap” yang diadakan di Gedung PKM UPI Lantai II. Minggu, (04/02/2018) di Bandung.
“Kegiatan Aksi Kemanusiaan ini, akan berlanjut hingga masyarakat kabupaten Asmat benar-benar tertangani. “kata, Adi Nurdiansyah kepala Aksi Cepat Tanggap Jawa Barat kepada INTIM NEWS, Selasa (6/2/2018).
Adi melanjutkan bahwa “Aksi Cepat Tanggap” akan membantu melayani Papua khususnya Asmat dalam hal preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. “terangnya.
Adi selaku ketua ACT Jawa Barat yang bertindak sebagai Pemateri menjawab beberapa pertanyaan dari para mahasiswa Papua dan Papua Barat yang hadir menyampaikan,pihaknya akan terus melayani Papua secara universal bila ada yang membutuhkan tenaganya.
“Dalam hal pelayanan secara ACT apabila ada wabah, mendeteksi wabah, serta pelayanan kemanusiaan lainnya secara langsung apalagi IMASEPA JABAR rencananya akan menjalin kerjasama dengan kami mewakili orang Papua di Jawa Barat. “terangnya.
Ketua Panitia pelaksana Yohanes Doumbui dalam sambutannya mengucapkan terima kasih masyarakat Papua dan Papua Barat yang telah ikut ambil bagian dalam kegiatan Talkshow.
Ditempat yang sama Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat Leonardus O. Magai menyampaikan, Mahasiswa Papua dan Papua Barat yang tergabung dalam IMASEPA JABAR harus bersatu menyelenggarakan Aksi Kemanusiaan untuk membantu masyarakat di Asmat.
Lebih lanjut, Leonardus O. Magai berharap agar Mahasiswa asal papua tidak boleh berpangku tangan dengan Kejadian Luar Biasa yang terjadi di Asmat.
“Mahasiswa tidak boleh ikut berpolemik dan saling menyalahkan pelayanan pemerintah, tetapi Mahasiswa Papua dan Papua Barat harus ikut turut berkontribusi dalam kegiatan Kemanusiaan yang dilakukan oleh IMASEPA JABAR untuk membantu menyelamatkan 600 anak yang tergeletak di RSUD Asmat serta kabupaten lainnya. “ungkapnya.
Selanjutnya, ia meminta mahasiswa turut berpartisipasi dalam kegiatan selanjutnya seperti Roadshow dan Ngamen di beberapa kampus yang ada di Jawa Barat.
“Dalam waktu dekat kita akan mengirimkan utusan untuk mengantarkan bantuannya ke Asmat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat sesuai Permendikbud No. 155 Tahun 2008, “tutupnya. (IN-01/BS)
