Agama

Sempat Tertunda, GAMKI Cabang Kab. SBB Gelar Natal di Tahun 2018

Piru, Maluku – DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI=Red) Kabupaten Seram Bagian Barat baru dapat menggelar Natal Perdananya di tahun 2018. Ibadah natal itu dipimpin oleh Pdt. Ny. S. Matital/M, S.Si dihadiri para fungsionaris GAMKI di Kompleks Manipa, Piru,  Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (4/1/2018).

Dalam Kotbahnya dikatakan, GAMKI dituntut mampu memberi warna kekristenan dalam hidup dan harus diwujudkan dalam sebuah gerakan nasionalis oekumenis yang berdasarkan kepada Tritunggal sebagai kesaksian dan keyakinan iman Kristen, baik dalam lingkungan sosial, organisasi profesi dan pengkaderan kiranya menjadi berkat bagi sesama khususnya dalam bidang pelayanan seperti dalam visi misi GAMKI.

Lebih lanjut Pdt Matital tegaskan, keragaman dan kemajemukan berpotensi besar bagi munculnya perselisihan dan konflik, benturan yang menyebabkan terjadi kehancuran, olehnya hal ini tidak boleh terjadi. Suasana kekeluargaan sebagai orang-orang basudara, relasi sosial yang terbina dengan begitu baik dan harmonis bisa terputus.

Hal ini dapat saja terjadi apabila keragaman atau kemajemukan tersebut tidak ditata dan dikelola secara  baik dan benar. Namun apabila keragaman/kemajemukan itu ditata dengan baik, otomatis akan menjadi kekuatan besar bagi terciptanya perubahan/pembaruan kearah kemajuan yang Iebih baik. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan kalau bangsa kita yang kemajemukannya sangat menonjol baik dari sisi bahasa, budaya, agama. suku, dll memaknai semboyan “ Bhineka Tunggal Ika”. Semboyan ini merupakan spirit bagi terciptanya kebersamaan yang saling menghargai.

“Untuk mambangun persekutuan hidup satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, tidak mementingkan diri sendiri.  Perbedaan itu tidak boleh melahirkan persaingan, popularitas dan parbantahan, perpecahan, kebencian satu dengan yang lain apalagi permusuhan,” tegasnya.

Dikatakan, seyogyanya kepentingan bersama diatas kepentingan diri sendiri. Jadi kepentingan diri sendiri itu mesti dikesampingkan, dan utamakanlah kepentingan bersama. Kepentingan bersama yang dimaksudkan oleh Paulus disini adalah “ Pengakuan seluruh ciptaan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan pemuliaan Allah, sebagai Bapa yang mengasihi.

Kalau Rasul Paulus menasehati pelayan dan warga Jemaat Filipi untuk harus mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, itu bukan nasehat yang asal bunyi tapi punya alasan iman yang sangat mendasar yaitu bahwa Kristus sendiri telah meneladani prilaku hidup, pengabdian atau pelayanannya sangat mengutamakan kepentingan bersama, teristimewa kepentingan orang lain dan bukan kepentingan dirinya sendiri. Yesus telah memilih untuk meninggalkan kemuliaan, kekuasaan dan keagunganNya untuk menjadi sama dengan manusia bahkan menjadi hamba yang paling hina, yang diperlakukan dengan buruk, dicerca, tapi Dia selalu setia, taat, mengasihi dan rela merendahkan diri bahkan mengorbankan dirinya demi seluruh umat manusia dan seluruh ciptaan.

Dan suasana hidup damai, saling menopang, saling mendoakan, itu yang dimulai dari tengah-tengah keIuarga kita masing-masing. kalau keluarga-keluarga Kristen dimana saja berada bisa menciptakan suasana hidup damai, sukacita, sehati sepikir, satu kasih, tidak mencari kepentingan sendiri maka pasti akan tercipta keluarga-keluarga yang harmonis dan otomatis jemaat yang juga harmonis bahkan masyarakat yang harmonis pula.

Pekan ini, rencana GAMKI akan melakukan pelayanan di Lapas kelas II B, Piru sebagai bukti kehadiran GAMKI ditengah-tengah masyarakat. (IN-14/JSY)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top