Maluku

Penjajahan Zaman Now,Anak Muda Maluku Harus Mampu Berkompetisi

ABUBU,MALUKU – Gubernur Maluku Said Assagaff dalam sambutannya pada Peringatan 200 tahun Hari Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu,Selasa (02/12/2018) di Abubu,Saparua,Kabupaten Maluku Tengah mengatakan lalu sekarang,bagaimana dengan anak-anak muda di Negeri Sila,Leinitu,Nalahia,Ameth,Titawaai,Abubu dan Akoon? adakah niat dan tekad kalian tetap membara untuk mencontohi teladan Sang Gadis Pemberani itu? (Christina -red).

INA ATA 3

” Selaku Gubernur Maluku,Saya menantang kalian untuk memiliki semangat juang yang sama .Memang konteks yang kita hadapi sekarang ini, bukan lagi model penjajahan dalam arti ekspansi militer seperti zaman dulu.Tetapi mata hati harus terbuka menatap ke depan bahwa,bila kita tidak mampu berkompetisi maka bisa saja kita mengalami apa yang Saya sebut sebagai penjajahan zaman now,”ungkap Gubernur.

Dijelaskannya,penjajahan zaman now yakni kemajuan teknologi. Sebutnya, kemajuan teknologi memungkinkan pesatnya pengembangan smartphone,android dan semacamnya.Disatu sisi,itu merupakan sebuah lompatan teknologi yang memberikan banyak kemudahan kepada manusia.

INA ATA 4
“Disisi yang lain, bisa saja menjadi sarana “Intimidasi” oleh pihak-pihak tertentu untuk “menjajah” generasi muda kita.Keterbukaan yang dimiliki internet,menjadikan anak-anak kita dapat belajar ‘cepat’ tentang banyak informasi dan pengetahuan.Namun disana,ada informasi yang pantas untuk anak-anak tetapi ada juga yang belum pantas.Ada positif,ada negatif.Ini yang harus diwaspadai,”kata Gubernur mengingatkan.
Dirinya menerangkan,di internet ada banyak aplikasi pembelajaran,cara belajar cepat dan efektif,ada buku-buku online dan yang lainnya,tetapi ada juga permainan atau video-game online yang justru jauh lebih digemari oleh anak-anak.Celakanya lagi,para orang tua juga turut terbawa arus dan duduk-duduk main game-online,bahkan sampai lupa makan dan minum.Apalagi jam belajar.

“Orang tua turut terbawa arus main game online,ujung-ujungnya anak-anak kita dibekali smartphone dengan tujuan supaya mereka tidak tertinggal dalam pelajaran,ternyata justru sebaliknya.Mereka lalu terjebak dalam jebakan kemajuan teknologi itu sendiri ,dengan segala tawaran-tawaran yang menarik tetapi menyesatkan.Inilah yang Saya maksudkan sebagai penjajahan zaman now,”tandasnya.

INA ATA2

Lebih lanjut Gubernur katakan,hari ini kita kembali belajar dari teladan Pahlawan Martha Christina Tiahahu.

“Saya mengajak semua generasi muda Maluku,khususnya kaum perempuan di Kecamatan Nusalaut,di Negeri yang telah melahirkan Gadis Pemberani itu untuk berani keluar,berani berkarya,mendedikasikan diri dan kerja-kerja nyata dengan mencontohi spiritualitas perjuangan beliau,”ajaknya.

Menurutnya,usia muda bukanlah sebuah penghalang.Keterbatasan dan kesederhanaan juga bukan masalah.Ada banyak jalan,cara dan metode bisa dipakai untuk merubah kelemahan menjadi kekuatan,merubah tantangan menjadi peluang dan harapan.Semua terpulang pada seberapa kuat niat dan komitmen.

Dirinya menambahkan,khusus kepada keluarga besar ahli waris Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu,ini merupakan kebanggaan yang sangat berarti bagi saudara-saudara semua,tetapi tentu saja berlaku juga bagi kita semua anak-anak Negeri Maluku.

INA ATA 5

“Saya minta,warga Abubu juga negeri-negeri lain,untuk merawat dan memelihara monument kebanggaan kita bersama ini.Saya ingatkan kita bersama bahwa jalan panjang untuk membangun Maluku yang diwariskan karena hasil perjuangan para pahlawan kita terdahulu,akan terus berlanjut,”pintanya.

Diketahui, Gubernur Maluku Said Assagaff memimpin upacara peringatan 200 tahun perjuangan Pahlawan Nasional Indonesia asal Maluku, Martha Christina Tijahahu atau dikenal juga dengan sebutan Ina Ata ini, bertempat di Negeri Abubu, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Pada acara yang juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Sekda Maluku Hamin Bin Thahir, Bupati Malteng Tuasikal Abua, Wakil Bupati Malteng Marlatu Leleury, Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Brigjen Pol Rusno Prihardito, serta para Raja dari tujuh Negeri di Pulau Nusalaut ini.Selain itu,juga dilakukan peresmian Patung Martha Christina Tiahahu setinggi enam meter. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top