Pendidikan

Demonstrasi Mahasiswa, Warnai Pelantikan Dekan Fisip Unpatti

Ambon, Maluku – Pelantikan Prof, Dr, Toni Pariela, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahaan Universitas Pattimura, oleh Rektor Unpatti Prof Dr M. J Sapteno SH M.Hum, pada Kamis (11/01/2918), di Aula Rektorat Universitas Pattimura, diwarnai sejumlah aksi demonstasi yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Alumni Fakultas Fisip Unpatti.

Pasalnya dalam aksi demonstari yang dilakukan tersebut, meminta adanya perimbangan pimpinan Fakultas oleh Rektor Unpatti yang disasarkan pada perjanjian Malino (Perjanjian damai Umat Muslim dan Nasrani di Maluku).
Pantauan Intim News di lokasi demostarasi Mahasiswa dan Alumni Fisip Unpatti, yang berlangsung di depan Fakultas Fisip Unpatti, Kamis (11/01/2018) terlihat aksi demostrasi dilakukan dengan pembakaran ban bekas serta teriakan pembatalan pelantikan Prof Dr, Toni sebagai Dekan Fisip Unpatti yang dianggap sangat diskriminasi dan melecehkan aspirasi Mahasiswa. Mereka juga beranggapan Unpatti bukan lagi Kampus orang bersaudara.

26696903_1729836180372995_220783321_nSelain itu, Ali Rumahdan selaku Koordinator Aksi yang dimintai komentarnya oleh Wartawan, menjelaskan aksi demostrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Alumni Fisip Unpatti merupakan bentuk aspirasi kekecewaan kepada Rektor Universitas Pattimura yang dinilai mendiskriminasi kepentingan Mahasiswa di lingkup Fakultas Fisip Unaptti.

“Proses awalnya adalah pemilihan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) berdasarkan aturan demokrasi yang terpilih berdasarkan pemilihan Senat Fakultas. Tetapi seiring perkembangan di Maluku yang didasari oleh Perjanjian Malino (Perjanjian Damai Pasca Konflik di Maluku), yang harus di dasari pada asas perimbangan yaitu adanya keterwakilan Basudara Muslim dan Basudara Nasrani di Birokrasi Pemerintahaan. Sehingga ketika hari ini pak Rektor mengambil kebijakan tanpa menghormati asas perimbangan tersebut. Pa Toni Pariela juga selaku pelaku perjanjian Malino juga tidak menghormati asas perimbangan sebagaimana di muat dalam perjanjian Malino,” ungkap Alumni Sosiologi Fisp Unpatti itu.

Lanjutnya, lewat demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Fisip Unpatti adalah merupakan bagian dari akumulasi kekecewaan kepada Rektor Universitas Pattimura.

“Kami meminta Pa Rektor untuk kembali melihat surat keputusan yang menetapkan Prof, Dr Toni Pariela sebagai Dekan Fakultas Fisip Unpatti. Mohon maaf bila pergerakan yang dilakukan oleh Mahasiswa Fisip Unpatti bukan karena persolan tidak suka dengan figur dari Pa Prof Toni Pariela, tetapi kita menghargai dan menghormati apa yang menjadi kesepakatan bersama dalam isi perjanjian Malino pada point 11 yang berbunyi, mendukung rehabilitasi, khususnya Universitas Pattimura dengan prinsip untuk kemajuan bersama,” tutur Rumahdan.

26754109_1729836137039666_1796329554_nDikatakannya, karena itu sistem rekrutmen dan kebijakan lainnya dijalankan secara terbuka dan tetap memenuhi syarat keadilan.

“Selaku Alumni Fisip Unpatti dari Jurusan Sosiologi, yang menyatakan sikap dan mengawal proses ini agar tetap berjalan terus menerus yang merupakan bagian dari dari proses mendamaikan kondisi kampus yang tercinta ini. Kalaupun lagi-lagi diabaikan mengenai isi perjanjian Malino pada Point 11 oleh Rektor Unpatti, seakan Pa Rektor menciptakan konflik sosial di Kampus. Ketika hari ini isi perjanjian Malino itu tidak diterapkan oleh Rektor Universitas Pattimura,” Pungkasnya. (IN-07)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top