Ambon,Maluku- Bag Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Maluku mengadakan tes psikologi dan mapping kepada para Pejabat Utama Polda Maluku yang dilaksanakan di Tribun Lapangan Upacara Letkol. Pol. (Purn) Chr. Tahapary Polda Maluku Tantui Ambon, Jumat (29/12/2017), pukul 10.00 WIT (jam 10 pagi).
Tes psikologi dan mapping ini dilaksanakan dalam rangka uji kelayakan terhadap Pejabat Utama Polda Maluku untuk penggunaan Senjata Api dinas Polri dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan untuk meminalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri karena Senpi serta untuk melaksanakan program rutin tahunan dari Biro SDM Polda Maluku.
Kabag Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Maluku AKBP Sudartomo,S.I.K, kepada Intim News menjelaskan, tes psikologi yang dilakukan oleh Pejabat Utama Polda Maluku adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap 6 bulan oleh Bag Psikologi Biro SDM kepada personil Polri khususnya yang ada di Polda Maluku termasuk para Perwira dan Pejabat Utama Polda Maluku.
“Salah satu syarat utama personil pemegang senpi adalah lulus ujian tes psikologi, olehnya itu, tes ini sebagai sarana kontrol, pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh anggota Polda Maluku yang memegang senjata api,” ungkap Perwira menengah Polda Maluku berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi itu.
Selain itu Kabid Propam Polda Maluku AKBP Agus Sutrisna, kepada Intim News menambahkan pelaksanaan Tes psikologi dan mapping yang dilakukan oleh jajaran Perwira dan Pejabat Utama Polda Maluku merupakan salah satu persyaratan penggunaan senjata api dikalangan Perwira dan Pejabat Utama Polda Maluku.
” Sebelum menggunakan senjata api di jajaran Perwira dan Pejabat Utama Polda Maluku harus melalui tes psikologi yang memenuhi syarat dari tim penilai. Jadi misalkan anggota Polres maupun Kapolres sebelum menggunakan senjata api harus diteliti psikologinya,apakah ada masalah atau tidak. Kalaupun ada masalah,baik itu masalah keluarga,masalah tugas,maupun masalah penanganan kasus yang menggangu psikologinya, maka anggota Polisi tersebut tidak diharuskan untuk memegang senjata api, karena itu akan mrmbahayakan dirinya dan orang lain,” Ungkap AKBP Agus Sutrisna. (IN-07)
