AMBON,MALUKU – Data hasil survei berkala kedua, Sinergi Data Indonesia (SDI) terungkap bahwa sang petahana Said Assagaff selaku bakal calon (balon) Gubernur Maluku periode 2018-2023 masih bersinar.
Pasalnya,untuk tingkat elektabilitas posisi pertama ditempati Said Assagaff yang menempati 49,50 persen.Disusul Herman Koedoeboen 20,50 persen,Murad Ismail 10,83 persen.Sementara itu,19,17 persen belum tentukan pilihan.
” Jika Pemilihan Gubernur Provinsi Maluku dilaksanakan hari ini,alumni pemilukada 2013 (pasangan Herman-Vanath) duduki peringkat kedua ,karena diungguli oleh pasangan Said-Andre pada posisi 47,50 persen.Kedua,26,50 persen dan pendatang baru Murad-Barnabas 10,33 persen.Sedangkan 15,17 persen belum memilih,”Beber Bakhtiar Pattimahu,Direktur SDI,Minggu (24/12/2017) di The City Hotel,Ambon.
Jelasnya lebih lanjut,yang membuat Said Assagaff lebih unggul dibandingkan calon lainnya karena dipengaruhi beberapa hal.Diantaranya,Assagaff lebih dikenal dan disukai dengan rating 92,33 persen tingkat popularitas dan kesukaan sebesar 84,12 persen.
Kedua kata dia,mayoritas pemilih puas dengan kinerja Said Assagaff yang mencapai 84 persen.Ketiga,kepuasan terhadap aspek pembangunan dinilai positif dengan persentase diatas 50 persen dengan delapan kriteria dari sisi keamanan,pendidikan,transportasi laut dan darat,pelayanan kesehatan,komunikasi via telepon,jaringan listrik ,infrastruktur jalan serta fasilitas umum.
Keempat,dilihat dari sisi kepribadian Said Asaagaff lebih baik.Karena,pemilih menilai positif personality Said Assagaff.Kelima tambahnya,pemilih di Maluku,menginginkan birokrat yang memimpin daerah.
“Dapat disimpulkan,isu gubernur baru tidak mampu merubah dukungan Said Asagaff .Juga,isu kemiskinan pun tidak punya efek elektoral menurunkan suara Said Assagaff.Sekali lagi,berdasarkan data yang ada dengan 600 responden tertanggal 13 sampai 20 Desember 2017 Petahana masih unggul jika pemilukada dilakukan hari ini,”tandasnya. (IN-06)
