Seram Bagian Timur

Ny. Misa Keliobas Buka Raker Bunda PAUD Se-Kabupaten SBT

Ny Keliobas

Bula,Maluku- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan. Pendidikan anak usia dini dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Demikian yang disampaikan ketua Bunda PAUD kabupaten SBT, Ny. Misa Keliobas dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Kerja (Raker) Bunda PAUD Se-Kabupaten SBT yang digelar diaula kantor kementrian Agama SBT pada Jumat, (1/12/2017).

Dikatakan, Pendidikan diawal masa pertumbuhan anak sangatlah penting karena pada usia dini, otak berkembang dengan cepat. Otak dapat menerima dan menyerap sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Tidak hanya yang baik-baik saja, akan tetapi juga yang hal-hal yang kurang baik.

“Semua itu diserap tanpa terkecuali, masa itu adalah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental dan spritual seorang anak akan mulai terbentuk. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan ini adalah masa “Golden Age” masa keemasan bagi anak, “ungkapnya.

Misa mengingatkan, para pengelola PAUD untuk berhati-hati dalam memberikan pendidikan bagi anak usia dini. Jangan membiarkan anak-anak mendapatkan konsumsi berita maupun tingkah laku yang tidak pas buat mereka.

“Ini adalah tanggungjwab disekolah untuk hati-hati. Jangan pernah berkata kasar didepan anak-anak, karena itu akan terekam dalam otaknya. Jadi semua yang baik-baik itu yang harus dilakukan, “ujar dia mengingatkan para peserta yang terdiri dari bunda PAUD dan pengelola PAUD se-kabupaten SBT.

Kata dia, pendidikan bagi anak usia dini bukan hanya tanggungjwab Pemerintah dan lembaga PAUD semata, akan tetapi juga merupakan tanggungjwab semua pihak terutama bunda PAUD tingkat kecamatan maupun bunda PAUD desa.

“Kepada kita semua, terutama kepada ketua bunda PAUD kecamatan dan ketua bunda PAUD desa, saya ingatkan bahwa, pendidikan anak usia dini bukan semata-mata tanggungjwab Pemerintah atau lembaga PAUD saja, akan tetapi ibu-ibu ketua bunda PAUD ditingkat kecamatan dan desa, “harap dia.

Menurut istri bupati SBT Abdul Mukti Keliobas ini, salah satu kebijakan strategis pendidikan nasional saat ini berfokus pada pendidikan karakter. Pendidikan karakter memiliki peran strategis sebagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui sekolah, masyarakat dan keluarga untuk membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat luhur dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang komprehensif berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.

“Jadi pendidikan anak usi dini, pada hakekatnya menjadi fondasi pembentukan karakter anak didik. Dalam hal ini, pendidikan karakter juga sebagai pilar kebangkitan bangsa. Pendidikan karakter disekolah sebenarnya merupakan revitalisasi pendidikan yang selama ini telah dilakukan, “katanya.

Kata dia, saat ini hampir semua negara sudah memperlakukan PAUD dengan baik. Mulai dari sisi anggaran ataupun kualitas guru dan tenaga kependidikannya. Untuk meningkatkan kualitas PAUD, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memasukkan PAUD dalam program prioritas pendidikan nasional. Sesuai arahan Presiden, Pemerintah memberikan bantuan operasional pendidikan anak usia dini.

“Oleh karena itu saya berharap, melalui intervensi kebijakan Pemerintah, dengan menggerakkan istrumen Pemerintah dari tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa sampai tingkat dusun, perlu adanya sinergi khususnya dalam pengalokasian anggaran untuk pengembangan PAUD yang ada di masing-masing kecamatan dan desa serta dusun, “harap Ny. Misa.

Hal yang sama juga disampaikan kepala dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga kabupaten SBT, Achmat Rumaratu. Menurut para ketua bunda PAUD tingkat kecamatan dan tingkat desa harus menyampaikan kepada camat dan kepala desa terkait pengembangan PAUD diwilayah masing-masing.

“Dalam Alokasi dana desa itu ada dana 5 persen untuk pengembangan PAUD, untuk itu ibu-ibu bunda PAUD memberikan Warning ini kepada bapak camat dan kepala desa, “Pak camat kita punya dana 5 persen disana dalam rangkah memperkuat penguatan terhadap PAUD dan TK yang dikelola oleh kecamatan atau desa sehingga kegiatan-kegiatan yang berjalan disana itu bisa bagus, “ungkap Rumaratu dalam arahan singkatnya kepada peserta.

Dikatakan, para ketua bunda tingkat desa harus berupaya untuk mengingatkan kepada para kepala desa terutama Carateker kepala desa terkait dana desa yang diperuntukkan bagi pengembangan PAUD dan Taman Kanak-kanak yang dikelola di setempat.

“Kemudian disetiap desa itu ada Carateker, ibu bunda PAUD tuntut itu, kalau ada TK, dana itu sebagian dikasih kesana, “harap Rumaratu.

Selain dihadiri kepala dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga kabupaten SBT, Achmat Rumaratu dalam Kegiatan rapat kerja yang dikemas dengan Tema “Penyelenggaraan Kordinasi dan Kerja Sama Pendidikan Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten Seram Bagian Timur” itu juga dihadiri sejumlah sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemkab SBT. (IN-17)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top