Bupati Resmikan SPBU PT VIVO di Piru, Payapo : Waktu Dekat Akan Ada 30 SPBU Mini Yang Dibangun

SBB,Maluku- Semangat Kase Bae Kab SBB ternyata bukan isapan jempol belaka, tepat enam bulan memimpin SBB setidaknya sudah 2 SPBU diresmikan Yasin Payapo-Akerina. Sebelumnya di Desa Latu, kini momen yang sama juga dilakukan di samping Mapolres SBB, Jalan Trans Seram, Piru, Kec Serbar, Kab SBB, Kamis (28/12/2017).

Peresmian pengoperasian SPBU milik PT Vivo yang akan melayani penjualan BBM dengan Ron 89 dan 98 dengan harga dibawah harga Pertamina, yaitu BBM beroktan 89 Rp 6.300 dan 98 Rp 8.200/liter.  Peresmian dilakukan oleh Drs. Hi. Muhammad Yasin Payapo, M.Pd (Bupati) dihadiri oleh Corporate Communication (Maldi Sagaljufri), Drs. Julius Maurits Rutasouw (Ketua DPRD SBB), Mansur Tuharea, SH, MM (Sekda), AKBP Agus Setiawan, SIK (Kapolres), staf PT Vivo, pimpinan OPD Lingkup Pemda SBB.

Dalam sambutannya Drs. Muhammad Yasin Payapo menyampaikan rasa terimakasih kepada PT Vivo yang telah memberikan investasi di daerah terpencil khususnya, Kabupaten SBB dalam hal pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sementara kata Bupati, PT Vivo berkomitmen di SBB nantinya juga akan dibuat  tempat menampung BBM dengan tangki-tangki yang besar untuk disalurkan ke seluruh Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Provinsi yang berdekatan dengan Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Rencana kita akan ada penempatan 30 SPBU Mini oleh PT. Vivo. Nanti akan kita panggil para raja dan Camat, karena perusahaan juga tidak boleh rugi, jangan sampai nanti kita tempatkan di suatu wilayah ternyata dalam waktu 3 hari lebih BBM belum habis dan idealnya dalam 100.000 liter kita harapkan itu bisa habis, hal seperti ini hari kita pertimbangkan,”ungkapnya.

Diharapkannya di SBB PT Vivo juga merambah pada SPBN untuk nelayan, dan setelah didiskusikan, harus ada   1 SPBU pada jarak  100 KM.

“SPBU seperti di Taniwel harus ada satu, Huamual  satu, Kairatu  1 unit. Sementara untuk Manipa, Kelang dan Buano masuk dalam 30 titik SPBU Mini sehingga upaya peningkatan kesejahteraan itu perlahan-lahan dapat diatasi dan dirasakan oleh masyarakat.Dampak beroperasinya PT Vivo tentunya membantu mengurangi angka pengangguran, perusahaan dan masyarakat tidak boleh rugi, artinya harus sama-sama untung, sehingga mari kita kawal pendirian SPBU PT Vivo, ” Ujarnya.

Sementara Corporate Communication, Maldi Sagaljufri dihadapan undangan mengatakan pihaknya bisa beroperasi di kawasan Timur Indonesia. Dalam waktu dekat pihaknya akan membangun 30 SPBU Mini.

Untuk selebihnya nanti kita akan komunikasikan 30 titik SPBU Mini, dan hari ini kita sebetulnya bawa dispensernya, dan penempatan titik-titik ini tentunya lebih cermat supaya tidak merugikan para pengecer, artinya apa yang diungkapkan oleh Pak Bupati bahwa mereka masyarakat juga layak dan menjadi pengecer.

“Pak Bupati akan berdiskusi kepada para Camat dan kepala desa, supaya jaringan pengecer yang sudah ada tidak terabaikan. Untuk SPBU Mini harga kami akan sama seperti yang ada di Indonesia. Saat ini yang kita pikirkan adalah bagaimana pengecer tetap hidup, walaupun itu belum final tetapi kita kan hidup ini sama-sama senang, ya tentunya ini akan mempengaruhi dan salah satu tantangan oleh Presiden Jokowi agar Vivo membangun di kawasan Indonesia Timur terutama untuk Papua dan Pulau Seram, dan kita komitmen untuk membangun Indonesia dan kita tidak hanya mencari duit membangun di Jakarta, kita juga akan membuat tangki-tangki sebagai tempat penimbun minyak demi ketersediaan BBM di Indonesia Timur khususnya di Kabupaten SBB,” Jelasnya.

Belum lama ini Pt Vivo juga sudah launching LPG Nusa Gas di Jawa Timur, kita akan jadikan Kabupaten Seram Bagian Barat untuk tempat penimbunan BBM, sehingga bisa mensuplay Indonesia timur, Papua sampai Sulawesi, karena untuk lokasi cukup available dan pendaratan kapal juga cukup bagus dermaga cukup besar.

Pengoperasian PT VIVO sebagai Jawaban tantangan Presiden Jokowi untuk beroperasinya SPBU Vivo di Cijantung, Jaktim bahwa Komitmen Vivo membangun kawasan Indonesia Timur. (IN-14/JSY)