AMBON,MALUKU – Gubernur Maluku Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektur lingkup Pemerintah Daerah Maluku Semmy Risambessy disebutkan harga pangan regional di Maluku fluktuatif karena naiknya permintaan jelang hari raya.
“Secara umum kondisi harga pangan regional di Maluku sendiri cenderung berfluktuasi dan naik setiap tahunnya.Fluktuasi harga disebabkan adanya kenaikan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Fitri,Idul Adha dan Natal serta dampak dari kenaikan harga di pasar nasional.Peningkatan harga bahan pangan yang diimpor dari luar Maluku atau yang terbatas ketersediaannya,”ucap Risambessy,pada Bazar Pasar Pangan menjelang Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dalam rangka Stabilisasi Harga Pangan dan Pasokan Pangan,Di Negeri Hutumury, (16/12/2017).
Dijelaskan Risambessy,beberapa komoditi seperti cabai,bawang merah dan daging sapi sering menunjukan adanya peningkatan permintaan yang berdampak pada kenaikan harga.
Olehnya itu sambungnya,salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah saat ini,guna mengantisipasi gejolak harga saat menjepang HKBN antara lain melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional dan bazar/pasar pangan murah dalam rangka Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Selain itu,beberapa instansi di daerah ini telah melakukannya seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku,Badan Urusan Logistik (Bulog) Maluku,Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku dan saat ini oleh Dinas Ketahanan Pangan melalui program Toko Tani Indonesia yang merupakan salah satu program andalan Kementerian Pertanian RI.
“Hal yang sungguh membanggakan menurut Saya adalah pemilihan lokasi Bazar yang dilaksanakan tidak hanya berpusat di daerah perkotaan saja namun juga dilakukan di desa-desa yang mana masyarakatnya memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah dibanding di perkotaan,dengan demikian Bazar ini akan sangat membantu mereka di dalam melaksanakan perayaan hari besar keagamaan,”terangnya.
Sementara itu,Siti Tarbiyah Kasubdit Sumber Daya Pangan ,Badan Ketahanan Pangan Nasional mengatakan,Bazar ini difokuskan hanya di delapan provinsi. Diantaranya,Papua,Papua Barat,Maluku, Maluku Utara,Kalimantan Barat,Nusa Tenggara Timur,Sumatera Barat dan Sulawesi Utara.
Menurutnya,Badan Ketahanan Pangan untuk pengawalan dan ketersediaan pangan Natal dan Tahun Baru bukan berarti pengamanan ini dilakukan karena wilayah, tetapi karena keterbatasan fasilitas dalam tahun ini di daerah-daerah mayoritas penduduknya yang merayakan Hari Raya.
Sebutnya,mudah-mudahan lebih menginformasikan stabilitas pangan apalagi, tugas Kementerian Pertanian dalam hal ini dibebankan kepada Badan Ketahanan Pangan itu sangat berat sesungguhnya.
“Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak melalui Satgas pangan ini tentu saja sangat diharapkan berikutnya terus kami per satu jam ,setelah lakukan informasi tentang kegiatan ini kita sudah sampaikan ke pusat dan secara umum Maluku mendapatkan apresiasi ,”pujinya.
Selain itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Zeddeck Sangadji kepada INTIM NEWS,Minggu (17/12/2017) katakan bahwa Bazar Pangan tersebut dilaksanakan selama dua hari .Yaitu Hari Sabtu dan Minggu (16-17) Desember.
“Kami realisasi program ini kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan serta Satgas Pangan ,Bank Indonesia perwakilan Maluku dan Badan Ketahanan Nasional.Program ini demi menuju stabilitas harga dan pasokan pangan.Akan dilaksanakan di dua Negeri diantaranya Negeri Hutumury dan Amahusu,”sebutnya.
Dirinya berharap,masyarakat membeli secukupnya saja.Agar masyarakat secara merata dapat membeli apa yang menjadi kebutuhan menjelang hari Raya.
Diketahui,kegiatan Bazar guna mensukseskan program pemerintah pusat yakni pengembangan usaha pangan masyarakat melalui kegiatan ‘ Toko Tani Indonesia ‘ menuju stabilisasi pasokan dan harga pangan. (IN-06)
