Politik

Soal Pilgub Maluku, Selain Survei Nasdem Hitung Unsur Kesukuan, Kewilayahan Dan Identitas Politik

Ambon, Maluku – Ternyata, rekomendasi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), yang diperuntukan kepada bakal calon Kepala Daerah, tidaklah semata-mata diukur dan dihitung dari hasil survei. Namun, dihitung pula dari unsur Kesukuan, Kewilayahaan dan Identitas Politik.

“Sudah tentu, ada variabel-variabel yang harus diperhatikan bakal calon Gubernur dalam rangka dia menentukan calon wakilnya. Variabelnya bukan saja mengusung partai politik identitas, tapi sesungguhnya identitas politik harus kita perhitungkan. Supaya, keharmonisasian kehidupan beragama tidak kacau balau serta unsur kewilayahan juga kesukuan,” ungkap Hamdani Laturua, usai acara pembukaan Rakersus Komisi Saksi Nasdem, Senin (13/11/2017), di Amaris Hotel Ambon.

Beber Ketua DPW Parta Nasdem ini, justru itu soal kewilayahan kita akan pertimbangkan. Maluku ini terbagi atas dua wilayah. Maluku di bagian selatan yang terdiri atas enam Kabupaten/Kota serta Maluku di bagian Tenggara dengan lima Kabupaten/Kota.

“Dari kedua kewilayahan ini, jumlah penduduk masing-masing berbeda, dan tidak mempengaruhi daftar pemilih tetap, ini yang kami kaji. Selain itu pun juga unsur kesukuan kita, kekeluargaan kita, sedang dikaji. Jadi, tidak segampang kami mengusulkan seorang calon Gubernur, menetapkan tanpa mempertimbangkan unsur-unsur tadi. Soal orang per orang, kami tidak bisa tentukan siapa itu, yang jelasnya semua putera terbaik orang Maluku dan punya pengalaman,”ungkapnya.

Ditambahkannya, sejarah perpolitikan bagi partai Nasdem tidak ada istilah kata kalah. Disebutkan, Kota Tual rekomendasi Nasdem diberikan kepada Pasangan Aman (Adam Rahayaan-Usman Tamnge). Sementara kabupaten Malra yang belum.

“Sehari dua Ketua wilayah ke Jakarta, balik sudah ada. Terkait perhitungan kader partai yang mencalonkan diri, akan dibicarakan secara internal. Rekomendasi diberikan itu, bukan hanya kepada kader, tetapi jika non kader ada peluang kenapa tidak. Karena partai Nasdem ini dibangun, dilahirkan, dibentuk bukan hanya untuk kader tapi bagi putera terbaik WNI, khususnya di Maluku,” tandasnya.

Nasdem lakukan survei ulang terhadap para bakal calon kepala daerah Malra, dikarenakan ada tujuh lembaga survei yang hasilnya berbeda, sehingga diputuskan secara internal, untuk dilakukan survei ulang, dan sudah ada finalisasi, siapa itu hasil dari Malra.

“Siapapun yang tidak mendukung calon yang diusung partai Nasdem, pintu partai terbuka untuk dia keluar. Mau keluar sendiri atau dikeluarkan,” tegas Hamdani.

Disinggung terkait SK fisik kepada bakal calon Gubernur yang diusung oleh Nasdem yakni Irjen Polisi Murad Ismail, Laturua katakan menunggu sang Jenderal tentukan pasangan wakil baru diterbitkan.

“SK fisik kepada calon Gubernur itu, manakala calon Gubernur yang bersangkutan menyampaikan atau memasukan nama wakilnya, baru Dewan Pimpinan Pusat menerbitkan surat keputusan, dipakai untuk mendaftarkan dirinya secara pasangan di KPU. Hari ini, Dia belum kasih masuk wakilnya. Terkait wakil, pada prinsipnya kita memberikan tawaran dan masukan, saran setelah kami melakukan analisa terhadap mapping dan geopolitik provinsi Maluku hari ini,” sebutnya. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top