Militer

Pertemuan Terakhir, Sang Panglima Emas Biru dan Emas Hjau Dengan Tokoh Masyarakat Maluku

Ambon, Maluku – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda lebih kurang 200 orang bertempat di Aula Sudirman Mokodam XVI/Pattimura, (6/11/ 2017).

Acara tatap muka dengan masyarakat yang juga dihadiri oleh Pangdam XVI/Pattimura yang baru Mayjen TNI Suko Pranoto, Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Tri Soewandono, Para Asisten, Para Dansat dan Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura serta Danramil jajaran Kodim 1504/Ambon, para Camat, dan Para Raja di Maluku sangat mendapat apresiasi dari masyarakat setempat sebagai bentuk rasa terimakasih karena selama kepemimpinan beliau di Kodam XVI/Pattimura telah memberikan solusi bagi masyarakat dalam mengatasi segala permasalahan baik dibidang keamanan maupun kesejahteraan.

Dalam sambutannya, Pangdam mengatakan berkat kerja keras para pemuda dan pemudi SUPM bersama Kodam XVI/Pattimura, program Emas Biru di Maluku khususnya yang ada di SUPM Waiheru menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi pejabat negara apabila berkunjung di Provinsi Maluku.

“Provinsi Maluku kaya akan rempah- rempah yang harus dilestariakan. Disamping itu, di Maluku juga banyak ditemukan kayu yang bernilai jual tinggi diantaranya kayu Gaharu yang ada di negeri Aboru pulau Haruku dan kayu Cendana yang banyak dijumpai di Pulau Wetar, sehingga perlu dilestarikan dengan baik,” terangnya.

Masyarakat Maluku dikenal berwatak keras, namun bapak Pangdam bisa mengubah karakter masyarakat dengan baik. Hal ini, beliau lakukan dengan membangun Maluku melalui program Emas Biru, Emas Hijau dan Emas Putih, kata Prof Alex Retaubun dalam acara tersebut. Dr. Abidin Wakano saat diminta berbicara dalam acara tersebut mengatakan, Bapak Pangdam telah memimpin Maluku dengan hati nurani dan paham betul tentang antropologi masyarakat Maluku, dengan merangkul lawan menjadi kawan dan kawan menjadi sahabat sejati. Inilah yang menyentuh hati saudara kita yang berasal dari Negeri Aboru sehingga kembali memiliki jiwa kebangsaan.

“Melalui program Emas Biru dan Emas Hijau, bapak Pangdam berhasil mengajak Masyarakat Maluku untuk keluar dari masalah politik dan lebih berpikir untuk berkarya. Saat ini sudah menjadi bahan diskusi di kampus karena kita telah kehilangan seorang pemimpin sejati. Meskipun bapak Pangdam telah pergi namun orang Maluku sudah menganggap beliau seperti saudara sendiri,” tuturnya.

Selain Prof. Alex Manuputty dan DR. Abidin Wakano, juga ada perwakilan dari tokoh Agama lainnya yaitu, Ustadz Arsal Tuasikal. Beliau mengatakan, Awalnya ketika bapak Panglima menjadi Pangdam, biasa- biasa saja, namun setelah 8 bulan kemudian sangat luar biasa. Dengan Program Emas Biru dan Emas Hijau, bapak Pangdam telah melakukan revolusi mental terbaik di Maluku sehingga Maluku memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia. Camat Nusalaut, raja Saparua dan beberapa Masyarakat antara lain Ibu Elsye Syauta Latuheru, bapak Luky Sopacua mengucapkan terimakasih kepada Pangdam yang telah meberikan kontribusi besar bagi masyarakat di daerahnya. Bapak Iksan Tualeka mengatakan, gagasan bapak Pangdam tentang Emas Biru dan Emas Hijau merupakan program yang dapat merubah paradigma baru karena program ini mengedepankan kemampuan komunikasi luar yang biasa, bapak Pangdam menyelesaikan masalah bukan dengan logika namun lewat hati nurani.

Bahkan Pangadam mengatakan, ‘kita boleh marah tapi jangan membunuh kreatifitas’. Pangdam XVI/Pattimura yang baru, Mayjen TNI Suko Pranoto dalam sambutanya, berterimakasih kepada Mayjen TNI Doni Monardo yang telah memberikan gambaran tentang Maluku dan akan melanjutkan program yang telah dibangun serta siap bekerja sama dengan semua pihak untuk membangun Maluku kedepan.(IN-07)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top