SBB, Maluku – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Provinsi merupakan event tiga tahunan sekali yang selalu dipersiapkan dengan matang oleh tuan rumah. Untuk Pesparawi tahun 2017 kali ini, Kabupaten Seram Bagian Barat mendapat kehormatan sebagai panitia penyelenggara. Namun hingga kini persiapan belum juga rampung sepenuhnya. Karena rencana tempat lomba seperti Gedung Nunusaku Center dan Gedung Hatu Telu, yang nantinya akan dipakai sebagai tempat perlombaan Pesparawi X Tingkat Provinsi Maluku kini masih dalam tahap pengerjaan.
“ Kondisi pengerjaan belum rampung, namun dipastikan akan selesai tepat jadwal,” demikian diungkapkan Kontraktor Nunusaku Center, PT. Anugrah Pembangunan Jaya, Direkrur Ricard Rumpuin
Menurut Uya sapaan Ricard Rumpuin ini, pembangunan Nunusaku Center saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan sudah mencapai 95.%
“ Hanya tinggal 5% dan anggap saja sudah rampung, diperkirakan tanggal 10 November 2017 sudah selesai dan siap dipakai untuk perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Tingkat Provinsi X yang rencana akan berlangsung tanggal 19 sampai dengan 25 November 2017,” terangnya.
Dikatakannya, hingga kini tidak ada satu orangpun konsultan pengawas yang mengawasi proyek ini, sampai saat ini kita tidak tahu Konsultan Pengawas siapa?, sementara pekerjaan telah rampung sekitar 95 %. Mungkin itu kebijakan dari Dinas PU, atau bagaimana?
Sementara beberapa sumber yang dikonfirmasi media ini, sepenuhnya sangat mendukung pelaksanaan Pesparawi X Tingkat Provinsi di Kabupaten SBB, namun demikian jangan karena mengejar pelaksanaan Pesparawi, kontraktor jadi mengabaikan kualitas bangunan.
“ Yang kami lihat, pembangunan sengaja dikebut, namun kami harapkan jangan sampai mengabaikan kualitas bangunan Nunusaku Center dan bangunan pelengkap lainnya,” tegasnya.
Menurutnya, karena melihat situasi dan kondisi yang ada idealnya pembangunan itu membutuhkan waktu sekitar dua bulan, tetapi karena dikebut maka selesai, tetapi kami sangat meragukan kondisi bangunan dan bangunan pelengkap lainnya.
Kondisi serupa, untuk pembangunan jalan Trans Seram Kilo Satu ke lokasi Lomba di Loun, harus memperhatikan kualitas dan kelayakan jalan, jangan sampai event Pesparawi selesai tidak lama kemudian semuanya rusak.
Momen Pesparawi X Tingkat Provinsi Maluku tinggal menghitung hari yang akan berlangsung di Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, kini mulai terasa suasana kegiatan Pesparawi. Hal ini kelihatan di sepanjang jalan utama Trans Seram, Kantor, Dinas, Badan dan Perumahan Rakyat, mulai dibersihkan.
“Kami mendesak Kejaksaan Negeri Piru, tidak menutup mata, karena untuk pembangunan Pasar Piru senilai Rp 5 miliar lebih diawasi oleh Kejaksaan, sementara Nunusaku Center konon menelan dana sebesar Rp 26 miliar dan Jalan Trans Seram Kilo Satu sebesar Rp 13 miliar tanpa papan nama dan Kontraktor pekerja, harus juga diawasi. (IN-14)
