Kodam XVI/Pattimura Adakan Nonton Bareng Para Veteran 

Ambon, Maluku – Pengobanan jiwa raga dan air mata seorang Pahlawan membuat Masyarakat Indonesia mampu menikmati keadilan dan kesejahteraan serta kedamaian hingga saat ini. Untaian kata inilah yang diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Legiun Veteran RI (DPLVRI) Provinsi Maluku Letkol Purnawirawan TNI AD Edi Oentoro saat ditemui Intim News, usai acara nonton bareng Film Merah Putih memanggil, yang dilakukan oleh Kodam XVI/Pattimura bersama para Veteran Pejuang Maluku yang ada di Kota Ambon dalam peringatan hari Pahlawan, (10/11/2017).

“Selaku generasi Pejuang 45, tidak sedikitnya jiwa dan raga yang dikorbankan oleh para Pejuang Indonesia bagi bangsa dan negara tercinta ini. Selaku mantan tentara Badan Keamana Rakya (BKR) ditahun 1945, saya juga pernah berjuang bersama dengan Pa Bung Tomo,yang mana tidak sedikit jiwa dan raga para Pejuangan yang gugur demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga titik darah penghabisan,” ungkap Sang Kakek 88 tahun, sang Pejuang 45 itu.

Dirinya berharap, selaku Ketua DPLVRI Provinsi Maluku, dengan jiwa dan raga yang telah dikorbankan oleh para Pejuang kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, kiranya dapat dimaknai oleh kalangan generasi muda di Indonesia khususnya di Maluku tentang arti dari sebuah pengorbanan kepada Bangsa dan Negara bukan dengan narkoba dan pergaulan bebas tetapi melalui jiwa dan semangat Nasionalisme tanpa ada perbadaan suku dan agama yang dapat menimbulkan sebuah permusuhan dan pertikaian di kalangan masyarakat di Maluku.

“ Rela berkorban jiwa dan raga bagi bangsa dan negara, bukan dengan cara menggunakan narkoba, sex bebas maupun permusuhan dan pertikaian diantara masyarakat yang ada di Indonesia khusunya yang ada di Maluku. Untuk itulah kepada segenap generasi muda yang ada di Maluku hindarilah Narkoba, Sex bebas dan pertikaian serta permusuhan, maknailah jiwa Patriotisme dari para pahlawan melalui belajar dan bekerja keras untuk menjadi generasi muda yang berguna bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati,” harap sang Pejuang 45 dengan penuh semangat. (IN-07)