MASOHI, MALUKU – Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff optimis, Relawan AT-Community yang di ketuai mantan bupati Malteng dua periode Ir. H. Abdullah Tuasikal,M.Si, akan menjadi ikon pembangunan di daerah Maluku atau yang di sebut bumi raja-raja.
Hal ini di ungkapkan Gubernur saat membuka dengan resmi kegiatan lomba goyang Waiheru AT-Community, yang berlangsung di Gedung Olah Raga Masohi, Kamis (23/11/2017),yang di saksikan oleh pimpinan SKPD Provinsi Maluku, Forkopimda Malteng, Pimpinan dan Staf SKPD lingkup pemda Malteng, masyarakat maupun 175 regu peserta lomba.
Disebutkan oleh Gubernur, kalau Relawan AT-Community telah memiliki legalitas badan hukum yang sah, dengan tujuan untuk membangun kembali daerah Maluku dari ujung timur pulau seram hingga ujung pulau-pulau terselatan di Maluku Barat Daya.
Menurutnya bahwa kelompok relawan AT-community bukan saja bersinerji dalam bidang perpolitikan di daerah seribu pulau, melainkan melalui legalitas standing ini, relawan AT-Community juga berkiprah dalam pembangunan bangsa dan negara di daerah ini, melalui kegiatan di bidang sosial.
“Saya sangat berterima kasih ,kalau sebagai mantan bupati Malteng dua periode, bisa terjun untuk berbagai kegiatan sosial lainnya.Kalau di Maluku, masih banyak mantan Gubernur, mantan bupati dan mantan walikota, namun belum memiliki legal standing ,untuk bersama membangun Maluku yang maju, aman, damai, religius, bermartabat, dan sejahtera serta demokratis dalam semangat “Siwalima” yang berbasis kepulauan.
Pembangunan Maluku merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat di bumi raja-raja, maupun semua mantan pimpinan baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten Kota,”ungkap Assagaff.
Dirinya membenarkan, kalau Maluku saat ini mendapat penghargaan di berbagai bidang, berdasarkan kinerja maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup memadai .Misalnya, pada tahun 2017 Maluku masuk dalam kategori provinsi terbaik nomor 14 di seluruh Indonesia oleh Majalah Tempo. Maluku memiliki predikat angka kebahagiaan orang Maluku dalam nominasi urutan kedua oleh Biro Pusat Statistik, ranking satu index demokrasi di Indonesia berdasarkan hasil penilaian Biro Pusat Statistik dan berbagai penghargaan lainnya.
Gubernur juga sempat menyentil sedikit terkait perhelatan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2018-2023,yang mana dirinya sebagai petahana pun, ikut bertarung.
“Kalau ada orang mengatakan bahwa politik menjelang Pilkada Maluku 2018 mendatang ,hanya ada satu pasangan calon yang melawan kotak kosong, maka hal itu semata-mata upaya untuk membungkam suara rakyat Maluku, dalam perhelatan demokrasi,”pungkas Gubernur, yang juga menjabat Ketua DPD Golkar Provinsi Maluku ini.
Sebagai bakal calon Gubernur Maluku periode 2018-2023, Assagaff optimis ,kalau dirinya sudah miliki rekomendasi beberapa partai, misalnya rekomendasi partai Golkar, rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera dan rekomendasi Partai Demokrat.
“Saya ingin ciptakan demokrasi Maluku yang bermartabat, pungkas Gubernur sambil membeberkan kalau orang yang ingin membungkam prinsip-prinsip demokrasi masyarakat Maluku ,adalah orang-orang yang takut melawan Said Assagaff dalam pilkada 2018 mendatang, “tegasnya. (IN-18)
