Pemerintahan

Aktifitas PT BPS Membingungkan Dan Bohongi Publik

AMBON, MALUKU – Dalam rapat bersama mitra,aktifitas PT.BPS dinilai membingungkan oleh Sekretaris komisi B DPRD Maluku Ikram Umasugi. Menurutnya, pengangkatan matrial yang dianggap terkandung merkury disungai Anahoni Kabupaten Buru oleh PT. BPS, merupakan suatu pembohongan publik. Pasalnya, matrial yang ada tidak mengandung merkury.

“Matrial gunung botak disungai Anahoni tidak mengandung merkury, dan ini merupakan suatu pembohongan publik, karena yang terjadi dilapangan tidak seperti itu.Bahkan masyarakatpun sudah tahu,” jelas Umasugi kepada kadis ESDM Martha Nanlohi saat pertemuan bersama antara komisi B dengan mitra, Selasa (28/11/2017).

Legislator dapil Buru dan Buru Selatan ini tegaskan, dinas ESDM harus memberikan penjelasan kepada komisi dari mana, bisa dikatakan matrial yang diangkat PT. BPS tersandung Merkury. Ini penting agar diketahui. Karena masyarakat kabupaten Buru juga sudah mengetahui, tentang tidak adanya merkury itu.

” Kami minta agar ibu kadis bisa menjelaskan, dari mana merkury itu ada, agar kita tau. Jangan hanya beralasan kepada masyarakat angkat matrial merkury padahal tidak, ada,” bebernya.

Politisi PKB ini juga menilai dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku merupakan dinas strategis, yang bisa meningkatkan target pendapatannya, karena banyak bermunculan tambang, yang bisa dimanfaatkan secara baik.

Namun sebaliknya, dianggap masih belum bisa memberikan perhatian baik. Karena sampai saat ini masalah gunung botak, belum bisa ditangani adanya aktivitas penambang liar.

” Kalau dilihat dari pengangkatan material sudah jutaan kubik, kalau dimanfaatkan dengan baik, maka ada peningkatan pendapatan. Namun dilain sisi dinilai masih lemah, karena ada penambang liar yang masih beroperasi sampai saat ini,” katanya.

Sementara itu, kadis ESDM Martha Nanlohi menjelaskan, bahwa berdasarkan stok fail yang diangkat dari sungai Anahoni oleh PT BPS, adalah matrial yang mengandung merkuri,

Sesuai dengan hasil Penelitian tim Peneliti Universitas Pattimura (Unpatti) bersama dinas lingkungan hidup yang mengatakan seperti itu.

“Ini berdasarkan hasil kajian dan penelitian tim Unpatty bersama lingkungan hidup yang mendapatkan hasil seperti itu. Bukan kami dari dinas ESDM yang melakukan penelitian itu,” kata Nanlohy.

Dirinya juga membantah jika pengangkatan material, dianggap telah melakukan pembohongan publik. Karena kehadiran PT. BPS merujuk pada hasil penelitian yang mengatakan terdapat Merkury dalam matrial itu.

” Tidak ada pembohongan publik dalam pengangkatan matrial yang dianggap tidak mengandung Merkuri. Tetapi sebaliknya, karena sudah melalui tahapan penelitian ilmiah, yang mendapatkan hasil seperti itu,” sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi B Lutfi Sanaky menambahkan ,persoalan pengangatan matrial akan menjadi perhatian komisi untuk dibicarakan. Namun baginya, pembahasan tersebut sebaiknya, akan dibahas secara bersama antara dinas ESDM bersama tim peneliti, dan juga dinas lingkungan hidup.

” Saya kira persoalan sungai Anahony di Gunung Botak menjadi perhatian kami untuk dibicarakan setelah pertemuan ini, dan itu dilakukan secara khusus dengan dinas maupun tim yang tergabung didalamnya. Karena kita sementara masih bertemu dengan SKPD yang lain, nanti memakan waktu,” singkatnya. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top