SBB,Maluku- Pendidikan Gratis bukan berarti gratis dari segala tuntutan sekolah. Kendatipun Bupati SBB M.Yasin Payapo dan Wakil Bupati SBB Timotius Akerina dalam pemerintahannya memprioritaskan pendidikan gratis, namun hal tersebut mungkin hanya isapan jempol belaka.
Sekolah Dasar Resetlemen P.Osi diduga meraup untung dari para siswa dengan mematok harga atribut sekolah (baju olahraga) per siswa sebesar Rp. 110 ribu. Penekanan yang diduga dating dari Kepala Sekolah, Subaeda Pattilauow itu disesalkan orang tua murid.
Kepala sekolah juga diduga mematok harga sepihak tanpa ada Rapat Koordinasi dengan Orang Tua Murid.
Kepada Intim News, Kamis (5/9/2017) di Dusun Resetlemen P.Osi, Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, beberapa orang tua murid menyayangkan langkah sang Kepala Sekolah.
“Kami orang tua murid berkebaratan,karena seakan kepesek memaksakan kami untuk membayar pakaian olah raga dimana per pasang dipatok dengan harga Rp. 100.000,di tambah ongkos pengiriman Rp.10.000.jadi jumlah total Rp. 110.000, ” Jelas orang tua murid yang namanya enggan dipublikasikan itu.
Ironisnya, orang tua yang berkeberatan dengan kebijakan sepihak kepala sekolah itu, harus rela anaknya diusir dan tidak mengikuti proses belajar mengajar.
“Saya orang tua murid,berkebaratan,dengan tindakan kepsek karena tidak ada rapat orang tua murid dengan para guru. Kami ini bukan Pegawai, kami ini petani dan nelayan jadi kalau sistim ambil pakaian lansung bayar kami mau dpat uang dari mana ?,” Tanya sumber Kecewa.
Dia berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat dapat sesegera mungkin menertibkan kebijakan sepihak sang Kepsek yang dinilai telah “mencekik” orang tua siswa yang terbilang kurang mampu.
Sementara Kepala Sekolah SD Resetlemen P.Osi yang dicoba dikonfirmasi INTIM NEWS dari Ambon, nomor teleponnya diluar jangkauan. (IN-14)
