Kota Tual

Redam Tawuran Pelajar, Dinas Pendidikan Kota Tual Gandeng Polres

suasana tawuran pelajar di kota Tual

Tual, Maluku – Di Indonesia, tawuran sudah menjadi tradisi dan budaya yang dilakukan kalangan pelajar. Perilaku menyimpang tersebut, biasanya dipicu oleh masalah-masalah sepele yang menjurus pada tindakan kekerasan. Kondisi tersebut belakangan, terjadi juga di Kota Tual dan Maluku Tenggara.

Tawuran antar pelajar memang sudah menjadi masalah yang serius karena sangat mengganggu ketertiban dan keamanan dilingkungan sekitarnya, karena biasa terjadi di jalan-jalan umum dan juga melibatkan pihak luar, seperti keluarga para pelajar itu dan masyarakat.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tual, M Zein Renhoat yang ditemui Intim News diruang kerjanya, Seni (2/10/2017), mengatakan bahwa penerapan kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan yang paling dominan aspek sikap, dan perilaku.

Sehingga untuk menyikapi tawuran antar pelajar ini, direncanakan besok atau dalam minggu ini dirinya akan memanggil para kepala sekolah mulai dari tingkat SMP hingga SMA se- Kota Tual, untuk membicarakan hal tersebut.

“ Dalam minggu ini, saya akan panggil para kepala sekolah tingkat SMP dan SMA se-kota tual, untuk bersama sama membicarakan persoalan terkait tawuran pelajar yang marak belakangan ini,” terang Renhoat.

Menurutnya, ada beberapa aturan yang ditetapkan sekolah, kepada siswa yang kurang disiplin hingga menyebabkan pada saat proses belajar mengajar siswa berkeliaran di luar sekolah.

“ Misalnya waktu masuk pada jam 07.30 wit, pintu pagar sekolah sudah dikunci. Dan akan diizinkan masuk pada jam pelajaran kedua, ini kekeliruan dari pihak sekolah dalam menerapkan aturan tanpa pikir konsekuensi,” terangnya.

22197754_428955884165487_323886839_oDitambahkannya, Dinas Pendidikan, juga akan meminta bantuan dengan menyurati pihak Polres Malra, agar kiranya dapat membantu menempatkan beberapa personil pada titik titik rawan tertentu pada saat jam, sekolah dan pulang guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan bersama.

“ Pihak kami akan menyurati Polres, agar kiranya membantu menempatkan personil polisi pada titik-titik rawan tertentu jam sekolah,” jelasnya.

Untuk diketahui tawuran yang terjadi dikalangan pelajar ini, menyebabkan pihak sekolah, guru, orang tua dan masyarakat was-was, dikarenakan senjata yang dibawa para pelajar saat tawuran, bukan lagi mengandalkan tangan kosong, namun tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling yakni batu dan kayu. Mereka juga memakai senjata tajam, yang bisa saja merenggut nyawa, pisau, besi, ikat pinggang dan lainnya.

Sedangkan kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan bisa saja jadi korban karena luka berat, ringan bahkan bisa berujung kematian. Masyarakat sekitar juga dirugikan, rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga.Terganggunya proses belajar mengajar menurunnya moralitas para pelajar hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai.

Renhoat mengharapkan peran guru serta orang tua agar dapat memberikan perhatian lebih, serta disiplin kepada Anak-anak, terutama pada saat proses belajar mengajar dan jam pulang. Karena bila semua pihak dapat membantu dengan memberikan perhatian dan bimbingan secara lebih baik dirinya yakin hal seperti tawuran dapat dihindari. (CR-01)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top