Olahraga

Olahraga MBD ’Mati Suri’

Ambon,Maluku- Umumnya para kepala daerah di Maluku tidak memandang olahraga sebagai sektor pembangunan yang harus diprioritaskan untuk memanusiakan manusia. Politik dijadikan panglima untuk memajukan daerah, sehingga imbasnya rakyat kecil yang menanggung akibatnya.

Di Kabupaten Maluku Barat Daya, misalnya, kepengurusan KONI setempat tidak pernah menggelar rapat sekalipun dalam empat tahun atau satu periode kepengurusan. Karena itu oleh KONI Maluku 2013-2017, KONI MBD termasuk salah satu KONI yang ’dibekukan’ atau kalau tidak ingin dikatakan vulgar KONI Maluku telah dinyatakan kedaluarsa kepengurusannya.

Banyak potensi atau sumber daya manusia di cabang-cabang olahraga, seperti kempo, atletik, taekwondo, pencak silat, bola voli, dan tinju yang dapat dikembangkan atau dibina menjadi cabang unggulan. Hanya saja semuanya sia-sia karena KONI setempat tidak aktif. Bagaimana mau aktif kalau penguasa Bumi Kalwedo dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lebih mementingkan jatah perjalanan dinas ke Kota Ambon, Maluku dan kota-kota besar lainnya di Tanah Air, agar dapat menyekolahkan anak-anak mereka maupun bersenang-senang di tempat-tempat hiburan.

Ironisnya Penguasa MBD saat ini lebih fokus memperoleh rekomendasi partai politik untuk bersaing pada pemilihan gubernur Maluku 2018-2023. Manuver politik dilakukan dengan lebih dulu menghamburkan dana di balik pencetakkan baliho, spanduk, dan bantuan-bantuan perpuluhan di rumah-rumah ibadah. Seandainya olahraga dibangun, MBD diyakini bakal memiliki atlet-atlet nasional yang kelak dapat membawa harum wilayah pecahan Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada 2008 silam itu di pentas nasional. Politik itu bukan soal merebut kekuasaan, tetapi etika untuk memanusiakan manusia. Olahraga merupakan bagian dari skenario memanusikan manusia MBD yang lebih dari 60 persen masih hidup di bawah garis kemiskinan berdasarkan Data Badan Pusat Statistik terbaru. Setialah dalam perkara kecil sebelum kita diberikan tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar. Kalau perkara kecil saja kita belum mampu menuntaskannya dengan baik, apakah kita mampu menyelesaikan perkara besar? Omong kosong! (IN/R1/ROS)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top